Hai, kenapa kau mudah berasumsi? Atas dasar apa kau mengkritisi? Ini hati, bukan tempat ajang eksistensi. Mari berdiskusi, bicara hati ke hati, usai itu barulah kau simpulkan ke mana arah permasalahan, supaya kita tak terus berselisih paham.
Jika usai itu kau masih temui kejanggalan, silakan pula kau utarakan. Jangan hanya memprofokasi ke sana-sini. Cinta bukanlah prihal siapa benar dan salah. Atau siapa menang dan kalah. Bukan seperti itu.
Untuk apa terus memperdebatkan sebabnya? Hingga saling meluka, saling menyudutkan, lantas berjauhan. Jangan begitu, usia kita sudah bukan remaja lagi, bukan? Mari gali ke dasar akar permasalahan, lantas kita rundingkan pucuk penyelesaian.