Harmonisasi Rasa

Karang Bala
Chapter #34

Chapter 34| Lautan Perasaan

Terkadang cinta memang begitu tega; datang semaunya, tumbuh sesukanya, mekar tanpa aba-aba, dan sering kali pergi tanpa permisi. Oh sial sekali kalimat terakhir bukan? Siapa yang ingin mengalami hal semacam itu, kuyakin tiada satu pun insan yang bersedia. Semua pasti menggadang-gadangkan cinta yang bahagia, akur sepanjang masa, awet sepanjang hayat dikandung badan. Tak salah, semua hati inginkan kisah yang indah.

Namun, mari kembali pada realita. Bahwasanya cinta tak semanis cerita sinderela. Mari kita selami lautan perasaan yang menghampar luas di dada. Terkadang gelombang perasaan pasang, lantas surut bergantian. Angin berembus berperan terhadap besar kecilnya ombak yang menerjang karang. Hingga tak jarang pantai pun terabrasi. Perlahan berangsur lebur tergerus ombak. 

Namun, untuk kali kedua aku mengecualikan. Jangan sampai hatimu seperti pantai, diam saja meski terabrasi ombak lautnya sendiri. Sayang sekali bukan? Mencintai tapi malah hati sendiri yang digerogoti luka tan terperikan. Apa arti memiliki jika hanya dirundung kesakitan. Di sinilah mengapa kita mesti bisa memilah mana cinta yang maya dan mana cinta yang nyata.

Lihat selengkapnya