HARU KEPUNCAK CIREMAI

Rossi Gusti Nugraha
Chapter #2

Ujian Dan cobaan Di Bawah Sinar Rembulan


yang samar, Fadil, Dean, dan Ikhsan mengikuti nenek tua itu menuju tempat ritual. Jalan setapak yang mereka lalui makin dalam memasuki hutan belantara. Pohon-pohon besar menjulang tinggi, membayangi mereka dengan daun-daunnya yang rimbun. Suara-suara aneh terdengar dari sekeliling, menambah rasa takut mereka.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka menemukan sebuah batu besar yang berdiri di tengah lingkaran batu-batu kecil. Nenek tua itu kemudian menjelaskan tata cara ritual yang harus mereka lakukan. Mereka harus duduk bersila mengelilingi batu besar, lalu mengucapkan mantra-mantra tertentu sambil membakar dupa dan kemenyan.

"Ritual ini akan membuka portal menuju dunia lain," kata nenek tua itu. "Kalian harus kuat dan jangan takut. Roh-roh jahat akan mencoba menghentikan kalian."

Fadil, Dean, dan Ikhsan saling memandang dengan menatap penuh ketakutan. Mereka mulai meragukan keputusan mereka untuk melakukan ritual ini. Namun, demi menyelamatkan Triyo, mereka harus tetap melanjutkan.

Mereka mulai melakukan ritual sesuai dengan petunjuk nenek tua itu. Saat mantra-mantra diucapkan, angin bertiup kencang dan petir menyambar di kejauhan. Suasana menjadi makin mencekam. Tiba-tiba, mereka mendengar suara jeritan yang sangat mengerikan.

"Aaaaaaaaa!"

Suara itu berasal dari dalam hutan. Mereka menoleh ke arah sumber suara dan melihat sekelompok makhluk halus yang mengerikan sedang menuju ke arah mereka. Makhluk-makhluk itu memiliki mata yang menyala merah dan taring yang tajam.

Fadil, Dean, dan Ikhsan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan diri. Mereka melemparkan batu dan ranting ke arah makhluk-makhluk itu. Namun, makhluk-makhluk itu terus datang dan menyerang mereka.

Saat mereka hampir putus asa, tiba-tiba muncul cahaya terang yang menyinari mereka. Cahaya itu berasal dari batu besar di tengah lingkaran. Batu itu mulai bersinar makin terang hingga akhirnya membentuk sebuah portal.

Lihat selengkapnya