Di hari keempat Harun datang ke masjid Agung menyetorkan hafalannya pada gurunya. Dari pukul delapan pagi sampai waktu zuhur ia selesai menyetorkan sepuluh juz.
Pak imam senang luar biasa ketika Harun selesai membaca surah An-Nas dan mengucap shadaqallahul 'azhim. Bakda zuhur pak imam siap mendengarkan hafalan harun dari juz satu sampai juz sepuluh. Bakda asar juz sebelas sampai dua puluh. Di juz ketiga belas ia salah dua ayat dan juz ke dua puluh ia salah tiga ayat. Dia kurang fokus karena sudah kualahan. Tapi pak imam memaafkan kesalahannya itu. Lalu menyuruh mengulangi juz ketiga belas dan juz kedua puluh sekali lagi. Dan Harun lancar tanpa salah satu ayat pun. Berkali-kali pak imam mengucap takbir dan masya Allah tabarakallah.
Bakda magrib itu pak imam berdiri dan memegang mikrofon, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." ucapnya keras, suaranya terdengar di seantero kota.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." sahut jama'ah yang hadir. Laki-laki ada tiga shaf setengah, jamaah perempuan juga banyak. Hilwa pun ikut salat magrib seperti biasanya. Tadinya Hilwa hendak beranjak. Namun ia duduk kembali karena mengira ada kultum dari pak imam masjid Agung.
"Allhamdulillah wasshalatu wassalamu 'ala rasulillah, 'amma ba'd. Alllah Akbar... Laa hawala wala quwata illa billah. Kabar gembira pada jama'ah sekalian. Hari ini tadi murid saya bernama Harun telah mengkhatamkan hafalan Al-Quran tiga puluh juz hanya dalam tempo kurang dari satu bulan. Semoga kabar gembira ini dapat menjadi motivasi kepada seluruh jama'ah yang hadir baik tua maupun yang muda agar kita mencintai Al-Quran. Bahwa Anda belum terlambat untuk menghafal Al-Qur'an. Terkhusus anak-anak muda, semoga kalian dapat mencontoh semangat murid kami, saudara kita semuanya, agar menanamkan Al-Quran dalam hati dan pikiran. Bahwa menghafal Al-Quran tidaklah sesulit yang kalian bayangkan. Bahwa menghafal Al-Quran itu sama macam orang mendaki bukit Jabal Musa, detik-detiknya berat, lelah, letih, namun sampai di puncak akan terobati dengan panorama keindahan golden sunrise-nya. Pun sama, menghafal Al-Qur'an itu awalnya memang berat, dan haruslah tekun, namun ketika sudah hafal tiga puluh juz, kalian akan merasakan betapa bahagianya hafal Al-Qur'an. Yang dibaca imam kalian hafal, yang dibacakan qari di mp3 di rumah, di jalan, di toko dan dalam mobil kalian hafal. Ada teman membaca al-Qur'an di samping kalian, kalian tidak perlu memegang dan membuka al-Quran karena kalian sudah hafal apa yang sedang ia baca bahkan kalian bisa mengoreksi bacaannya bila ia salah. Maka mulailah lah menghafal Al-Qur'an agar kalian temukan keindahannya dan kebahagiaan karena kalian hafal Al-Qur'an. Bahkan mendatangkan rezeki yang berkah. Mulailah dari sekarang menghafal Al-Qur'an sehari lima ayat. Baiklah, dengan ini kami akan mengadakan syukuran kecil-kecilan di masjid ini pada esok hari. Kita akan mendengarkan tasmi' tiga puluh juz. Undangan ini untuk umum. Silakan ajak anak-anak kita agar bisa menyaksikan langsung. Agar tumbuh semangat-semangat mereka mencintai dan menghafal Al-Qur'an. Demikian pemberitahuan dari kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Senang dan haru Hilwa mendengar pengumuman pak imam. Alangkah senangnya lagi adalah ia tahu orang baik yang ia anggap sebagai abang angkatnya itu telah khatam Al-Quran. Dan lebih semangnya lagi ia masih berbaik sangka semua itu karena Harun masih mencintainya. Hilwa pun ingin hadir esok pagi.