Bila yang diubah terlebih dahulu adalah perbuatan, maka ini dinamakan pembiasaan. Awalnya terpaksa lama kelamaan jadi biasa, awalnya dilakukan karena biasa, lama kelamaan bisa memaknai karena sudah berubah secara pemikiran. Perubahan jenis ini perlu kekuatan dari luar yang ekstra, disiplin yang kuat, dan apabila tidak dilakukan secara tepat maka hanya berhasil sementara. Karena perubahan ini perubahan dari luar.
Proses perubahan dari luar ini misalnya terjadi ketika orang tua mengajarkan anaknya untuk sholat. Bila dimulai dari mengajak anak berfikir tentang Allah dan bagaimana manusia harus beribadah kepada-Nya, tentang tauhid, tentang fikih, akan lebih sulit karena anak anak usia 7-10 tahun masih belum mampu mencerna secara sempurna. Karenanya yang paling mudah adalah mencontohkan, dan membiasakan walau dengan mengkondisikan atau memaksa. Anak akan melakukan karena terbiasa. Lama-kelamaan itu akan jadi bagian hidupnya kebiasaan yang dia merasa hilang bila tidak melakukannya karena tidak melakukannya, walaupun mereka belum sampai ke tahap memaknai, setidaknya ada perubaham yang terjadi.
Perubahan juga sebalknya, pemikiran dulu barulah perbuatan, dan ini yang biasanya terjadi pada kebanyakan orang. Bila kita ingin mengubah perbuatan seseorang maka kita harus merubah pemikirannya terlebih dahulu. Karena perbuatan itu sangat dipengaruhi oleh kecenderungan. Sedangkan kecenderungan dipengaruhi oelh pemahaman yang diyakini. Pemahaman dipengaruhi oleh cara berfikir, dan cara berfikir ditentukan oleh informasi yang tersimpan di dalam benak semua orang. Jadi, mengubah informasi bisa mengubah perbuatan seseorang. Ini perubahan yang datang dari dalam diri, dan biasanya bertahan lama dan berdampak besar.
Perubahan semisal ini bisa tejadi seandainya akal sudah berfungsi secara penuh dengan mengubah informasi tentang sesuatu, maka kita akan mengubah pola pikir tentang sesuatu itu. Pemahaman dan kecenderungannya juga akan berubah pula perilakunya.