Pernahkah kau merasa kadang takdir hidup begitu absurd? Katanya, di atas sana Tuhan sudah merancang big master plan-Nya untuk setiap manusia. Namun, Dia juga yang berfirman sendiri bahwa jika manusia itu tidak bergerak menjemput nasibnya, maka takdir tidak akan berubah. Jadi bagaimana? Apakah berarti big master plan tersebut belum paten? Mungkin, saat si A memilih haluan hidupnya setelah dihadapkan pada pilihan-pilihan tertentu, map-map takdir maha besar tersebut akan berkedip-kedip.
Aku memang tidak mau lagi mengenal Tuhan, tapi hatiku tidak bisa menampik akan keberadaan-Nya. Bagaimana bisa kau berpikir Tuhan tidak ada, sementara siang dan malam terus berganti? Kau pikir manusia sanggup mengatur kapan matahari dan bulan terbit bergantian?
Aku hanya membenci-Nya karena merasa dipermainkan. Kenapa di antara big master plan yang dia rancang untukku ada selipan takdir yang membuatku harus memutuskan untuk pergi ke kota kemudian diperkosa? Saat ini, mapku di atas sana pasti juga sedang berkedip-kedip. Saat aku memutuskan untuk mengerjakan misi pertama---sebagai seorang pembunuh---Tuhan pasti sudah melihat miniaturku di map-Nya sedang menuju ke mana. Kita lihat saja, kejutan apalagi yang akan Dia berikan dengan pilihanku ini?
Aku menyeringai. Senang bisa bermain-main dengan Tuhan.
*
"Sialan!" Master Don menggebrak meja dengan wajah merah padam. "Cecunguk itu tidak tahu siapa yang sedang dihadapinya, heh?"
Pengkor yang baru saja melaporkan perkembangan salah satu bisnis yang menemui masalah itu, cuma bisa menunduk saat tuannya marah. Penyelundupan senjata api ke negara-negara seberang adalah satu dari sekian bisnis yang kami andalkan. Selama ini, bisnis tersebut tidak pernah bermasalah dengan bea cukai. Master Don sudah menyuap petugas bea cukai dengan nominal yang fantastis, bekerja sama sehingga jalannya bisnis ini tidak ada kendala.
Namun, pergantian kepala bea cukai membawa masalah. Sebelumnya dia sudah diperingati oleh kepala sebelumnya tentang keberadaan kami. Dia tidak terkejut mendengar itu. Shadow economy bukan lagi hal baru baginya. Sayangnya, bukannya menerima kerjasama seperti yang sudah berjalan, pria setengah baya itu justru membuat perkara. Dia minta uang pelicin dinaikkan tiga kali lipat dari sebelumnya. Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi, dia mengancam akan mencekal bisnis selundupan senjata api kami.
Mendengar hal itu, sudah pasti Master Don sangat berang. Tanpa pikir panjang, dia menyuruhku untuk melakukan misi pertamaku. Menghabisi kepala bea cukai yang baru.
*
Bukan hal mudah ketika kau akan menyingkirkan nyawa orang yang terbilang penting. Tentu aku tidak bisa begitu saja muncul di hadapannya, lalu menodongkan pistol dan mengirimnya ke akhirat. Orang penting seperti kepala bea cukai yang satu ini, nyaris tidak pernah sendirian ke mana-mana. Ada saja pengawalnya. Maka, melakukan pembunuhan haruslah direncanakan sedetail mungkin.
Butuh beberapa bulan anggota kami mengawasi pria tersebut. Bagaimana jadwal sehari-harinya hingga menemukan waktu yang pas untuk menyingkirkannya dari dunia. Salah satu anak buah Pengkor menjadi penyusup di kantor bea cukai dan bertugas memata-matainya. Kesempatanku akhirnya datang di akhir pekan, setelah tiga bulan kami melakukan penyelidikan.