Hasrat Liar Adik Ipar

MoreShinee
Chapter #4

Terbujuk Rayuan

“Bekal yang Kakak bawain kemarin itu enak banget. Boleh enggak, kalau aku minta dimasakin sama Kakak? Kebetulan, Mbak Nia baru pulang kampung karena ada urusan. Sementara Bi Atik, mendadak enggak enak badan. Jadi enggak ada yang masak.”

Arsya baru bangun tidur dan membawa tas bekal ke dapur, bertepatan dengan Falisha yang sedang mengambil air minum.

“Jadi Arsya suka? Arsya mau dimasakin apa? Nanti Kakak masakin habis mandi.” 

Tidak buru-buru menjawab, Arsya justru terpesona melihat cantiknya Falisha meski penampilannya masih terlihat berantakan dengan piyama yang dikenakan.

“Arsya ....”

“Kalau dimasakin sekarang, bisa, enggak? Aku udah laper banget,” pinta Arsya yang baru tersadar dari lamunan. “Aku bakal tungguin Kakak di meja makan. Atau ... mau aku bantu siapin bahan?”

Dari Salma, Arsya tahu Falisha adalah tipe orang yang tidak enakan, sehingga kemungkinan kecil perempuan baik hati itu menolak permintaannya. Terlebih, Arsya sudah memperlihatkan tampangnya yang memelas.

“Tapi, Kakak belum mandi. Apa Arsya enggak keberatan lihat Kakak masih berantakan begini?” tanya Falisha tidak enak hati.

“Ah, Kakak. Kayak sama siapa aja.” Arsya merangkul bahu Falisha dan membawanya ke depan lemari pendingin. “Coba Kakak lihat. Dari bahan yang tersedia, kira-kira Kakak mau masak apa buat aku?”

Arsya sedikit membungkuk, kemudian menoleh dan mendapati wajah Falisha tepat di depan wajahnya. 

Falisha segera membungkuk untuk menghindari kedekatannya dengan Arsya. Bagaimanapun, laki-laki di sampingnya itu adalah adik dari suaminya dan tentu saja, Falisha sadar betul bahwa dirinya harus menjaga jarak dari Arsya. 

“Arsya ... Arsya bilang aja maunya dimasakin apa. Kakak bingung.” Falisha sedikit gugup, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dia merasa sedikit lebih hangat dengan sikap Arsya yang welcome ketimbang suaminya sendiri.

“Gimana kalau Kakak buatin aku nasi goreng seafood? Ekstra pedes, kayaknya enak buat sarapan.” 

“Boleh.” Falisha mengangguk-angguk menuruti permintaan Arsya. “Kalau Mas Arka, apa suka nasi goreng juga? Kalau iya, Kakak bisa sekalian buatin buat Mas Arka.”

“Doyan, tapi Kak Arsya enggak suka pedes. Kakak masakin buat aku dulu, ya. Laper banget, semalem enggak makan.” 

“Iya, boleh. Tadi Mas Arka juga masih tidur, jadi Kakak bisa masakin Mas Arka belakangan.”

Lihat selengkapnya