Hasrat Liar Adik Ipar

MoreShinee
Chapter #10

Bab 10

“Pak, lihat mobil di depan, enggak? Tadi Fal ... eh, saya pesan taksi online, katanya udah di depan, kok enggak ada, ya?”

Falisha sedang terburu-buru, tetapi mendadak ada kendala yang tidak diprediksi. Dia tidak ingin terlambat sampai di kantor Arka sebelum lelaki itu membawanya ke acara makan malam bersama para investor. Namun, taksi online yang katanya sudah berada di depan pagar kediaman Wilis, tidak terlihat sama sekali.

“Oh, jadi tadi itu taksi online yang Bu Falisha pesan? Anu, Bu, tadi—”

"Aku udah bayar taksinya dan kusuruh pergi." Arsya memotong sebelum satpam yang biasa berjaga di rumahnya selesai menjelaskan.

Adik ipar Falisha itu tampak rapi dengan kemeja hitam yang dikenakan. Terlihat jelas pose badannya yang atletis, telah mengundang perhatian Falisha. Ada debar tidak biasa yang mendadak dirasakan perempuan itu saat menatap Arsya.

"Masuk, Kak! Kak Arka kan minta aku anterin Kakak. Kenapa harus pesen taksi online segala?" protes Arsya sembari membukakan pintu mobil untuk Falisha.

"Tapi, tadi bukannya Arsya enggak bisa? Arsya—"

"Apa, sih, yang enggak buat Kakak?" Lagi-lagi, Arsya memotong kalimat.

Satpam yang masih berada di antara Falisha dan Arsya pun terkekeh. "Memang gentle Mas Arsya. Kalau orang lihat, pasti ngiranya Bu Falisha ini istrinya Mas Arsya," celetuknya asal.

"Cocok, kan, Pak?" Arsya meminta pendapat sembari mengukir senyum. Lelaki itu masih berdiri di sisi pintu mobil yang terbuka, menunggu Falisha masuk sambil menggodanya.

"Kalau dilihat-lihat sih cocok juga. Eh ...." Satpam yang berkomentar buru-buru menutup mulut dengan kedua tangan, khawatir apa yang dia ucapkan akan sampai ke telinga Arkatama.

"Arsya, bercandanya suka kelewatan." Falisha memasuki mobil setelah menghalau rasa gugup karena perlakuan spesial Arsya terhadapnya.

Tanpa banyak basa-basi lagi, Arsya menyusul Falisha memasuki mobil dan mengantar istri sang Kakak menuju salon langganan Salma. Di sana, semua orang yang mengenal Arsya mengira Falisha adalah kekasihnya. Arsya tidak menjawab atau pun menjelaskan siapa Falisha, melainkan mengaminkan dalam hati, berandai-andai perempuan itu betul-betul menjadi miliknya.

Tidak butuh waktu lama bagi seorang beautician mempercantik Falisha yang memang sudah cantik dari sananya sampai-sampai, Arsya dibuat takjub oleh penampilan Falisha yang terlihat anggun dan memesona.

Tiba di kantor, Arsya merasa tidak rela meninggalkan Falisha untuk Arka. Namun, bagaimanapun, Arka adalah suami Falisha dan Arsya harus menerima kenyataan tersebut. Lelaki itu lantas menemani Falisha menaiki lift hingga tiba di lantai di mana ruang kerja Arka berada.

"Nanti kalau ada apa-apa kabarin, ya? Aku enggak bisa ngikutin Kakak ke acara dinner. Ada urusan mendadak, tapi kalau Kakak butuh, aku pasti segera dateng buat Kakak."

Falisha menangkap nada bicara Arsya yang tidak biasa. Entah apa yang dia sembunyikan, tetapi Falisha enggan bertanya karena sedang diburu waktu.

Lihat selengkapnya