Hasrat Liar Adik Ipar

MoreShinee
Chapter #11

Bab 11

Falisha membuka mata dengan berat, kemudian mengerjap perlahan. Sinar matahari pagi menerobos masuk ke dalam kamar melalui celah gorden yang sedikit terbuka dan tepat mengenai wajah cantiknya.

"I love you, Falisha."

Bisikan lembut yang begitu lirih semalam, berhasil membuat Falisha menyunggingkan senyum tipis sebelum dirinya benar-benar tersadar.

Jemari mungil Falisha tergerak untuk membuka selimut yang menutup badan, dan senyum itu kembali menghiasi wajah. Rasanya masih seperti mimpi ketika dia merasakan sentuhan lembut yang dia inginkan sejak awal pernikahan.

Falisha menjadi semakin yakin, usahanya untuk mengambil hati Arka tidak akan berakhir sia-sia. Namun, bibir Falisha mendadak datar ketika mengingat, Sabrina juga hadir dalam acara makan malam suaminya dan entah minuman apa yang diberikan perempuan itu kepadanya sebelum akhirnya, Falisha mendadak tidak sadarkan diri dan tiba-tiba terbangun dalam kamarnya yang gelap.

It's okay, Falisha. Enggak ada yang perlu dipikirkan, karena nyatanya, Mas Arka lebih memilih buat anter Fal pulang dan ....

Falisha kembali senyum-senyum sendiri. Dia pun bangkit dari posisi tidurnya dengan raut bahagia. Dilihatnya dress beserta dalaman yang dipakainya semalam, masih tercecer di sekitar pembaringan.

Di mana Mas Arka? Sepagi itukah Mas Arka pergi?

Tanpa menunggu lama, Falisha pun membersihkan badan dan segera menuju dapur. Perempuan itu berniat membuat sarapan, tetapi terlambat. Dia melihat Arsya sedang sibuk di sana dengan apron melekat di badan.

"Arsya, kenapa Arsya yang masak? Bi Atik mana? Maaf, Kakak bangun kesiangan. Semalam ...."

Falisha menggantung kalimat, karena tidak tahu harus mengatakan apa. Tidak mungkin, bukan, dia akan secara terang-terangan menjelaskan, bahwa alasannya bangun terlambat karena baru saja melakukan hubungan yang seharusnya dia lakukan saat malam pertama pernikahannya dengan Arka?

"Enggak apa-apa, Kakak duduk aja. Pagi ini, giliran aku yang masak buat Kakak, soalnya Bi Atik baru sibuk ngurus tanaman bunga Mama." Seperti biasa, Arsya membalas dengan senyum khas di wajahnya. Senyum yang diam-diam mencuri perhatian Falisha karena begitu sering melihatnya.

"Mana bisa gitu, Arsya? Kakak bantu, ya? Meski terlambat, enggak apa-apa, kan?" Falisha mendekati Arsya yang sedang menyiapkan ayam goreng mentega. Walaupun sedikit canggung, dia tidak mungkin diam saja melihat Arsya tengah sibuk seorang diri di dapur. "Oh ya, tapi di mana Mas Arka? Kakak kira Mas Arka udah di ruang makan." 

"Enggak tahu, mungkin udah pergi dari pagi," balas Arsya.

Apa Mas Arka sengaja pergi pagi-pagi sebelum Fal bangun? Apa Mas Arka malu, seandainya Fal bangun dan lihat Mas Arka masih terbaring di samping Fal?

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benak Falisha. 

"You look so happy. Apa acara semalem berkesan banget buat Kakak?" Pertanyaan Arsya membuyarkan lamunan Falisha.

Lihat selengkapnya