Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #9

Part 6

Sorot mata menyapu pandangan ke segala arah memperhatikan kemana Nerissa hari ini?? Rasa rasanya tak mungkin juga aku memeriksa ke kelasnya. Aku memilih diam di depan lab IPA dan menyadari betul kalau butuh suplai camilan. Kuambil roti keju dan minuman jeruk menunggu Nerissa di depan lab IPA.


" eh, Nerissa mana??"tanyaku.


" lu gatau??" tanya Diana sahabatnya.


" enggak".


" dia lagi sakit".


" serius lu??" tanyaku.


" gw gak bercanda ya...".


Kugaruk kepala meskipun tidak gatal.


" lu ajak kemana kemarin??" tanya Diana.


" lebih tepatnya dia yang maksa ngajak ke pantai" jawabku.


" pantai?? Ngapain??"


" cuma liat orang pergi melaut doang, disana gw gak diajak ngomong"


Diana memberi raut tak percaya.


" kemarin tuh diem kek patung, lama banget ampe wajahnya merah kepanasan... Tapi tetep ngelamun! Nah... Sempet juga nangis terus pas gw tanya kenapa eh langsung ngajak balik" kataku memberi penjelasan.


Diana berpikir.


" pas sampe rumah tumben dia nawarin mampir, tapi gw nolak soalnya dia kek nahan tangis gitu" imbuhku.


" itu aja??"


" dah itu aja, lu kan sahabatnya... Masa gatau sakit apa"


" ye... Gw baru tau tadi pagi"


" gak lu hampiri pas berangkat??"


" rumah Nerissa tuh di utara, rumah gw di selatan" kata Diana.


Aku hanya menghela nafas, Diana pergi. Kini aku duduk di depan lab sendirian


" awak'e rek!! Nglamun ae, kesurupan cubo nyongor! (ngapain lu!! Nglamun aja, entar kesurupan hantu rasain lu!)" kata Rena muncul tiba tiba.


" puh!! Ndak'e gemerpek ae awak'e(duh!! Brisik amat lu)" balasku.


" tumben lu gak kencan sama Nerissa".


" enggak ah" kataku.


" kek sakit hati gitu... Lu ditolak Nerissa??" tanya Rena.


" dia gak masuk hari ini, sakit" kataku.


" ya dijenguk dong, lu juga tahu dimana rumahnya... Kan pulangnya lu anterin terus" kata Rena.


" rumah lu di utara juga??" tanyaku heran kenapa Rena bisa tahu hal ini.


" rumah gw di selatan..." kata Rena.


" kok lu tau??" tanyaku.


" gw sering lihat lu ke parkiran rumah sakit sama dia" kata Rena.


" yaudah sini, kencan aja sama gw"


Aku memberi Rena roti keju, tapi dia membaginya 2 karena terlalu besar menurutnya.


" tahu gak??" Rena memulai obrolan.


" tahu..." Balasku sedikit kurang menyukai obrolan.


" jadi lu tahu apa??" tanya Rena.


" ok, gw gak tahu"


" kalo gak tahu ya udah" kata Rena dengan mulut penuh Roti.


" belum aja gw jedotin pala lu ke pillar"


Rena nyengir, mengambil minuman ini dan terpaksa aku beli lagi di kopsis


" sebenarnya gw gak dikasih uang hari ini, jadi numpang jajan ama lu" kata Rena

Lihat selengkapnya