Kedekatanku dengan Nerissa mengundang banyak aktivitas negatif dari orang orang, ditambah Nerissa adalah primadona sekolah. Jam istirahat sebentar lagi berakhir dan Nerrisa memilih kembali kekelasnya. Gw diam di kantin untuk menghabiskan sisa es dalam gelas.
Seorang Senior menggebrak meja, menantang berkelahi di perhutani. Dan karena ini sebuah pride, malu jika aku menolak. Aku akan menghadapi kakak kelas tanpa ampun karena sudah kubawa senjata sebuah kayu. Dan untungnya aku menang!!
Tak lupa mengancamnya agar tidak pernah macam macam, aku mengancamnya dengan membawa geng kampung yang ditakuti. Segera kubuang kayu itu lalu segera pulang.
....
Keesokan harinya aku melihat senior yang kuberi pelajaran datang dengan wajah babak belur! Dan kali ini mereka belum kapok, kemudian memanggil kawannya. Aku juga panggil sahabat sehidup semati! Kali ini perkelahian terjadi di parkiran. Kami saling baku hantam, melihat batu bata dan segera kulempar tapi meleset. Wajahku terkena tinju beberapa kali. Dan wajah mereka juga mendapat balasan tinju, kursi dan meja rusak beterbangan demi memenangkan perkelahian ini. Aku lempar kerikil kecil untuk mengganggu lalu sebuah batu seukuran baterai jam dinding kuarahkan tepat mengenai dahi senior dan membuat kepalanya bocor!
Kami semua basah disiram air oleh para guru! Kami digiring menuju BK. Salah satu senior dibawa menuju UKS untuk diobati. Tapi tak lama kemudian dia ikut bergabung di BK, dahinya cukup di plester.
Kami semua berdiri di lapangan menerima hukuman, aku mendapat surat peringatan dari sekolah. Kami berdiri hingga jam pulang!! Dan kami diperbolehkan bubar. Senior itu menatap tajam, dendam masih belum selesai. Kami by one langsung setelah guru pergi, dia memberiku tinju keras yang cukup membuatku shock dan sebagai balasan aku memberi tendangan tepat di kemaluannya! Dia langsung meringis kesakitan lalu aku tendangi dia agar ambruk. Kuberi tanda tangan di wajahnya dengan tinjuan berkali kali. Tak ada yang memisah kecuali para guru kembali untuk menarikku!
Hari ini aku langsung diberi pemanggilan orang tua. Baru kelas satu sudah berani membuat onar!!
....
Keesokan harinya emak datang ke sekolah memenuhi panggilan, bersama orang tua senior ini. Emak menahan malu apalagi orang tua senior yang lebih malu anaknya dikalahkan junior.
Setelah perbincangan ini itu anu emak diperbolehkan pulang. Ada Rena yang serba ingin tahu kejadian menghebohkan jagat sekolah.
" itu ibumu??"tanya Rena
" menurut lu??" Balasku.
Rena mengusap dagunya, emak keluar menatap tajam. Ya... Bakalan ramai di rumah nantinya.
" ini namanya Rena?? Udah gede ternyata..."
" iya buk..."kata Rena canggung lalu salim.
" berteman yg baik ya... Oh ya nanti salam buat mama dan papamu si Lina dan Syarief " kata emak.
Emak pergi, jemputannya sudah menunggu...
" ibuk lu kok tau gw?? " tanya Rena.
Aku sama sekali tak merasa aneh menjawab seadanya.
" tahu juga nama oramg tua gw, lu kasih tau ya... "