Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #15

Part 11


" kenapa mas??"tanya Mbak Firda


" eee... Gak napa napa sih mbak" jawabku.


" kelihatan kaya lagi sakit hati lho mas"


" enggak mbak" kataku kaget Mbak Firda bisa menebak apa yang kualami! Mungkin tertulis dengan huruf kapital di dahiku.


" udah... Jujur aja mas, kamu tuh lagi sakit hati"


Aku menaruh sendok menghentikan acara makan.


" pasti lagi suka sama cewek" kata ibu.


" iya... Pasti lagi jatuh cinta" imbuh Mbak Firda


Aku diam lalu terkekeh mengakui jika aku sedang dalam jatuh cinta.


_-_-_-_-_-_-_-_


Spoiler for Flashback: 



" ya... 6 bulan lagi gw lulus dari sekolah ini, sekolah kampret ini"


Kampret?? Apa yg salah dari sekolah ini?? Gak beres nih


" emang lu mau lanjut dimana??"tanyaku


" gw sih mau lanjut di Surabaya"


Hatiku langsung agak gimana gitu mendengar dia akan melanjutkan pendidikan ke kota pahlawan. Gak jauh sih... Tapi ya gimana gitu. Naik motor cuma 4 jam, tapi gw merasa bakal gelisah


" emang jauh sih... Gw mau ke surabaya, tapi ada juga yang nahan gw di sini buat lanjut di SMA favorit" kata Nerissa


Hati langsung berbungah, pasti dia sedang membicarakan ku. Apalagi SMA favorit memang tidak jauh dari sini.


" emang kenapa di SMA sana??" tanyaku.


Dia tersipu malu, dia mulai berkata jujur


" ada Crush yang gw impikan, dia ganteng, pinter, tinggi... Haaa... Idaman pokoknya" kata Nerissa malu malu


Seketika petir menyambar!! Aku yang awalnya sedikit merasakan kesakitan mendengar dia akan meninggalkanku sendiri di sini mulai diberi obat dengan mengira sedang membanggakanku, tapi ternyata dia sedang mengangkatku dan bersiap untuk menghempaskan dari ketinggian.


janc*k!!


apa dia tak tahu kalau aku menyukainya dari dulu?? Jadi yang aku lakukan selama ini apa?? Aku mulai mengepalkan tangan erat erat hingga gemetar. Aku mencoba meredam emosi


"tapi gw dan dia berbeda" kata Nerissa dengan raut berubah


Aku rasa rautnya berubah menjadi pasrah


" ya jelas beda, lu cewek dia cowok" kataku.


Dia menarik nafas


" aah udah udah, ngapain juga dibahas sih" kata Nerissa


Kami diam sejenak larut dalam pikiran masing masing. Entah apa yg dipikirkan Nerissa, berbeda denganku. Aku langsung patah hati mendengar apa yang Nerissa ucapkan. Tiba tiba dia kembali berceletuk seusai menghabiskan roti dan minuman.


" eh natal lu kerumah gw ya" kata Nerissa, aku kaget.


" ngapain?"


" gw ngerayain natal"


" serius lu?? Aneh aneh aja lu jadi orang"


Nerissa memandangi wajahku dengan aneh, ada raut bertanya tanya


" iya gw serius, mau gak lu datang makan makan dirumah gw? Gw ngerayain natal"


" aneh lu Kak Ness, lu kayak umat Kristiani"


Nerissa memijit keningnya


" gw natalan"


" aneh lu Kak Ness"


" gw bukan muslim, gw katolik" kata Nerissa menatapku.


Aku sudah dibanting dari ketinggian dihempaskan dengan kesakitan luar biasa dan kesakitan yang kurasakan belum cukup, aku masih dihantam batu besar.

Tuhan masih ingin menambah kesakitan, hatiku hancur.

Hatiku hancur melihat apa yang Nerissa tunjukan dibalik seragamnya. Dia memperlihatkan apa yang ia kenakan dilehernya, sebuah kalung salib.


Aku angsung down, Nerissa menatap langit sambil tersenyum. Entah apa yang ada dipikirannya.


Lihat selengkapnya