Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #16

Part 12

Merebahkan diri dikasur memikirkan kejadian hari ini ternyata sangat terasa nyaman. kenapa aku harus seperti ini?? Kupeluk guling.


" kenapa sih mas??"tanya Mbak Firda langsung lompat ke kasur menindihku.


" berat mbak!!" kataku menyingkirkan tubuhnya.


Mbak Firda mengambil mobil-mobilan lalu memainkan dengan adu banteng, setiap mobil itu beradu mbak Firda akan terkekeh melihatnya. Aku diam memikirkan apa yang bisa dipikirkan.


" ayo mas sholat"


" iya... Mandi aja dulu sana Mbak, kamu belum mandi lho.."


" kamu mandi aja duluan"


Aku mandi terlebih dahulu karena adzan sholat ashar akan berkumandang, Tepat jam 4 adzan berkumandang. Karena pada dasarnya aku malas untuk beribadah, aku berencana kabur ketika Mbak Firda mandi. Tapi rencanaku sudah bisa ia baca, Mbak Firda sudah siap dengan mukena miliknya. Aku langsung menyentuh pipinya


" batal!!"


" kamu juga batal mas!!" kena tampol gue!


" mandi dulu lah mbak, ntar kan enak... Seger gitu" kataku.


" mas, aku sudah hapal betul sama kelakuan mu!" kata Mbak Firda


Dia segera pergi ke depan melepas pentil ban sepeda, mengambil semua kunci motor dan dibawanya ke kamar mandi.


Asu!!


Rencanaku batal total! Kuambil wudhu dan menunggu Mbak Firda mandi.

Setelah ini itu anu, kami beribadah. Tapi godaan selalu bisa datang darimana saja. Kali ini godaan datang dari hajat dengan volume dangdut cukup keras ditambah suara biduan yang kurang masuk di telinga sekaligus dengan nyanyian lirik agak sedikit amburadul.

Tiap tabuhan gendang seolah mengajah tubuh untuk berdendang. Tapi aku berusaha untuk khusyuk dalam beribadah.


Masih saja godaan datang dan makin kuat setelah biduan ngawur menyanyi dengan lirik asal asalan. Rasanya badan tak kuat menahan godaan.

Kuputuskan melangkah keluar kamar untuk segera menghardik biduan dengan nyanyian asal asalan itu. Tak tahan sudah aku ingin membenarkan lirik lalu berdendang serta menyanyi.


" Mau kemana mas!"


" Benerin yang nyanyi! Sakit telingaku denger biduan ini nyanyi" kataku tak tahan.


....


Aku makan malam dan Mbak Firda memilih menginap disini karena keluarganya sedang dalam urusan! Ba'da isya aku segera kabur ke warung kopi. Jaman itu belum ada Wi-Fi dan permainan kami sebatas catur, dam, ular tangga tak lupa monopoly.

Kami bermain monopoly, sebenarnya aku sendiri tak begitu mengerti cara kerja permainan ini. Tapi yang penting bisa main lah... 😀 😀 😀


Aku pulang jam 1 malam tapi aku melihat mbak Firda yang tidur ngiler di kamarku! Kuambil selimut lalu memilih tidur di sofa.


Aku bangun tidur langsung mandi dan berangkat sekolah dengan motor mencegah lelah agar berkonsentrasi mengerjakan soal ujian. Tapi tetap saja aku tidak bisa konsentrasi bila tepat di sampingku ada Nerissa. Terkuaknya rahasia kemarin membuatku merasa aneh mengenal Nerissa.


" Kenapa lu liatin gw?" tanya Nerissa berbisik pelan sekali.


" eee... Ee, lu cantik Kak Ness" kataku.


Nerissa menatapku tajam, ada sedikit goresan senyum merekah lalu kembali konsentrasi pada soalnya. Hari terakhir ujian kali ini cukup mudah, hanya ada satu mata pelajaran yang di ujikan.

Ujian berakhir kami diperbolehkan pulang.


" gimana ujian lu tadi??" tanya Rena.


" ujian gampang" kataku sombong selangit.


" gampang paling juga jeblok nilai lu"


" eh, jangan salah... Ntar pengumuman nilai ujian gw paling tinggi seangkatan" kataku.


" ga percaya gw"

Lihat selengkapnya