Disuatu hari Nerissa memanggil untuk merapat ke rumah nya, awalnya aku menolak karena cuaca tengah tidak bersahabat.
" kenapa? Lo gak nafsu sama gw??" tanya Nerissa yang sedari tadi menggoda dengan seksual atau entah memang otakku yang mulai rusak.
" bukanya gak nafsu kak Ness... Tapi bukan ini yang gw mau, tapi ini"
Slurrp!! Slurrp!! Slurrp! Citt!!! Citt!!!
"Sumpah geli banget sampe kepala, kek mau pecah pala gw!! "
Slurrp!! Slurrp!! Slurrp! Citt!!! Citt!!!
" Udah!! Itu kursi bisa diangkat gak?? Jangan diseret! Suaranya geli!!, itu es campur dimakan! Kalo enggak gw masukin ke kulkas lagi" bentak Nerissa
Aku duduk dan menikmati es campur bersama Nerissa di ruang makan rumahnya siang agak sore itu. Lalu Dia membuka kancing atas bajunya dan berkata malu malu.
" eh bantuin gw donk!" pinta Nerissa.
" bantu ngapa?? "
Lalu dia mengaduk aduk esnya dan berkata.
" Blowjob! "
Aku kaget dan menjeda menikmati es campur.
" haaa???!!! " Aku kaget.
" Blowjob" kata Nerissa mantap.
Lalu meninggalkanku dan menuju kamarnya, aku hanya duduk di kursi meja makan dengan wajah cabul. Aku tahu apa yang ia maksud, SD masa bejat, aku yang sekecil itu sudah dicekoki film dewasa.
" bos!! Jangan cuma di blow!! Gw juga ajak main! " kata Bobby.
" keknya gw gak yakin deh bob"
" alah bos! sikat bos!! " kata Bobby.
Lalu Nerissa keluar kamar dengan barang yang disembunyikan di belakangnya, dan aku makin deg-degan aja! Lalu dia mengeluarkan barang yang disembunyikan dan menaruhnya tepat di depanku.
" dan sekarang lo harus blowjob in gw! " kata Nerissa
Dan aku hanya menunduk lemas kecewa sambil memaki dalam hati serta bobby yang kembali tidur pada tempatnya.
" sekarang?? " tanyaku.
" iya sekarang! Besok acara ultahnya Diana! Makanya gw minta bantuan blow ini balon! " kata Nerissa.
" gw kira apaan! "
" knapa?? Lo pasti mikirnya ngeres mulu ya?? " kata Nerissa mendekatkan mukanya pada wajahku.
Lalu tatapan mata mulai berbeda dan kontak mata tak terhindarkan, seperti ada setan kecil berlarian kesana kemari membisikan sesuatu. Nerissa memejamkan matanya dan mulai perlahan mendekatkan wajahnya. Dan saat bibir hampir bersentuhan, suara teriakan terdengar nyaring dari luar rumahnya.
Brakk!! Ya Allah!!! Astagfirullah!! Allahuakbar!!
Begitulah suara teriakan dari luar. Nerissa terlihat gugup begitu juga denganku.
" apaan itu di luar? " tanyanya masih gugup.
" entah... " kataku sambil mengangkat bahu.
Nerissa keluar mencari tahu ada apa diluar, akupun menggedor-gedorkan kepala pada dinding sambil mengutuk warga karena menggangu acara kiss yang hampir terjadi bersama Nerissa dan aku menduga paling ada kecelakaan lalu lintas karna di depan rumahnya memang sering dilewati kendaraan berat.
Aku menyusul Nerissa dengan membawa mangkuk besar es campur yang sangat sayang untuk dibiarkan di atas meja.
Memang terjadi kecelakaan lalu lintas di depan rumahnya dengan pemandangan kurang mengenakan. Seorang pengendara motor terlindas sebuah truck concrete pump, dan untungnya pihak kepolisian cepat datang dan segera memberlakukan buka tutup jalan serta mengevakuasi korban.
" hoi!! Ngapain disini?? " tanya seorang gadis yang ternyata si Suci.