Langkah kakiku kembali menghampiri Nerissa yang duduk di depan lab, ia sibuk dengan bukunya. Maka sudah seharusnya aku membelikannya roti keju kesukaannya.
" baca apaan sih Kak Ness??" tanyaku.
" tadi gw ulangan, ngecek aja bener atao kagak jawaban gw"
" udah lah... Udah lewat juga.."
" gw kan gamau kalah ama elu, eh ngomong ngomong nih... Apa sih rahasia lu bisa lancar bahasa inggris??" tanya Nerissa, rupanya ia mengakui kekalahannya
" main GTA... Trus nonton film ama latihan ngomong aja" kataku.
" lu mau kan latihan ngomong bareng?"
" iya..." kataku.
Akhirnya aku mengikuti dirinya yang latihan, aku iya iya saja agar melihatnya senang. Dan aku yang mulai bosan kali ini diselamatkan oleh bel masuk....
Kami kembali berpisah, di tengah jalan aku dibegal oleh Rena. Aku diculik nya dan menyadera menuju kantin.
Di kelas nya ternyata sedang jam kosong. Hingga guru di kelasku akan pergi untuk mengisi kelas lain, kami segera pergi dari kantin. Dan masuk kelas mengikuti pelajaran hingga jam terakhir tak lupa menggoda gadis sebangku, Suci.
" nomer satu apaan??" tanya Suci mengerjakan ulangan dadakan.
" nomer 1?? Nomer 1 cuma elu lah... Siapa lagi??" kataku sembari menggombal.
Suci langsung nampol wajahku, kegaduhan membuat kami harus keluar demgan disita kertas ulangan. Padahal kami masih belum selesai.
" elu sih!! Ganggu mulu! " kata Suci ngambek.
" kok gw sih??" tanyaku tak ingin disalahkan karena kejadian konyol ini.
" siapa lagi?? "
" ya salah lu sendiri lah..."
" elu ya!!"
" elu lah... Ngapain lu ngamuk ke gw?? Biasanya lu goda gw ga marah tuh??" kataku mencari pembenaran.
" oo... Gitu lu?? Ngajak pinter pinteran??!"
" kan nyatanya gw emang lebih pinter dari lu"
Suci menginjak kaki gw, nih anak kenapa sih?? Tumben...
Karna Suci memilih menuju Toilet dan aku tak ingin ikut. Aku memilih menuju kantin Dan menjumpai Nerissa, tumben dia disini...
" kak Ness..." panggil gw
" eh... Pas banget nih, pulang yuk... Bosen gw"
" heh... Masih jam 11 lho" ucapku marah dengan apa yang terlintas di otaknya.
" bolos lah... Bosen gw!"
" nanti kita di hukum" kataku mengingatkan.
" pikirlah gimana caranya"
" cara biasamya deh..."
Akhirnya kuambil tas dan melempar ke arah rumah sakit. Kami berjalan satu satu dengan alasan foto copy. Dan kami keluar demgan mudah dan tak lupa langsung gas pulang.
Nerissa sampai di rumahnya, ia hanya membuka gerbang untuknya sendiri. Tak lupa mengucap terima kasih lalu masuk kerumah dan menutup pintu.
What the fuck?? aku yang jengkel langsung memilih pulang... Sesampainya dirumah, emak dalam keadaan tidak di rumah alias minggat keluar kota.
Aku memilih langsung melemparkan tas dan tidur...
Aku terbangun seperti ada yang bersandar di badan, sebuah tangan merangkul. Aku segera menoleh ke belakang dan dikagetkan Mbak Firda yang ikut tidur. Aku segera mendorongnya agar tidak dapat menikmati kasur.
" napa sih mas?" tanya Mbak Firda yang ngomel sambil ngucek mata