" Kak Ness, ngomong dong... Diem aja, kenapa sih??" tanyaku.
Ia sedang membisu, apa karena kemarin melihatku makan dengan Rena??. Sepertinya iya! Dia terlihat merajuk dengan wajah berlipat-lipat.
" gw beliin roti keju lho... Masa masih gamau ngomong?" tanyaku.
Nerissa malah membawa roti dan minuman itu menuju kelasnya tanpa sepatah katapun! Apakah dia bisu hari ini??. Akutak mengerti apa yang terjadi dengan Nerissa memilih kembali, terlihat Rena yang asyik membaca buku yang ia pinjam dari perpustakaan.
" baca apaan sih Ren??" tanyaku.
" lu sikat gigi pake tai ayam??" tanya Rena ingin muntah mencium bau nafasku yang menghancurkan tatanan dunia.
" sembarangan lu" sergah ku, mungkin Nerissa membisu karena bau mulutku! Sudah pasti.
Rena merogoh kantong mengeluarkan 2 permen sekaligus untukku.
" tumben lu kagak kencan sama Nerissa" kata Rena menekan kata terakhir.
" ya enggak sih... Ya... Gitu deh"
" berantem lu sama Nerissa?" Tanya Rena masih menekan kata terakhir.
Aku cuma garuk kepala walau tak gatal.
" baikan dong ama NERISSA" ia semakin menekan kata terakhir.
" mau coklat?" tanyaku memberi coklat dari kopsis.
Ia terlihat senang dan kami berbincang hingga jam pelajaran kembali dimulai.
******
Mata melihat Nerissa berjalan memasuki gerbang, segera langkah kaki menghampiri ingin menggombal layaknya acara di layar kaca.
" pagi ini indah banget ya kak Ness..."
Nerissa hanya menatapku sinis.
" kayanya doa gw semalam dikabulkan deh... Buktinya gw bisa ketemu lu kak Ness, lu cantik hari ini" kataku menggodanya.
" duh banyak omong lu" kata Nerissa mengambil arah lain karena kelas kami berjauhan.
Yap! Ia masih tak mau bicara alias diam seribu bahasa seperti lirik lagu dewa19. Aku bingung dimana salahku! Perasaan kami tak bertengkar atau apapun, kenapa ya...
" addadadadahbb!! Sakit ci!" kataku mengusap pipi.
" kenapa lu ngelamun mulu, pasti mikir Nerissaaaahhhhhhhhh!" kata Suci.
" ah sok tau lu" kataku.
" yee... Tahu lah, dari kemaren kok marahan sama elu gitu, biasanya kencan bareng depan lab kok sekarang gak pernah... Lu malah main sama Rena" kata Suci memperhatikan detail kecil itu
" ya gimana ya ci... Anu..."
" anu apaan?? Anu lu ketinggalan??"
" ngeres otak lo lama lama... Gw kasih bingung lu..." kataku.
" gapapa kok, gw seng hati sukarela... Gw juga bawa cutter nih" kata suci... Ngehe nih anak.
Dan saat jam istirahat sesegera mungkin aku keluar kelas, melihat Rena yang menyibukkan mulut sembari matanya tak bergerak memandangi buku komik itu.
" komik apa ren?" tanyaku.
" siksa neraka dong..."