Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #47

Part 38


Kisruh tak dapat dihindari dan aku sudah berada dalam lingkaran perkelahian tak menyia-nyiakan kesempatan. Beberapa pukulan dan tendangan berhasil kulempar ke sembarang arah dan akupun mendapat balasan beberapa pukulan juga. Aku masih melancarkan pukulan hingga tendangan membabi buta lalu perlahan keluar dari pusaran manusia primitif ini.

Sakit kurasakan di pipi, beberapa pukulan kurasakan memar.


" kenapa mas?" tanya Mbak Firda entah ada acara apa ia kesini.


Dia melihat memar di wajahku dan ekspresi berubah drastis. Aku menepis tangannya yang ingin mengobati, memilih mandi membersihkan badan lalu menutup pintu kamar.


Malam hari mbak Firda masih bertahan disini, kami makan bersama. Emak menatapku dalam, seperti ada yang ingin disampaikan. Emak memulai dengan kata manis, aku sudah tahu kemana arah perbincangan ini bermuara. Seketika itu aku berhenti makan dan pergi dari meja ini lalu masuk kamar. Aku benar-benar muak!.

Aku membawa keluar sebuah senapan angin beserta mimis dan mengayuh sepeda menuju sawah mencari sesuatu.


" ngapain lu di sawah gw??" tanya Bagus.


" nyari musang"


" gila lu! malem malem gini, sendirian pula..." kata Bagus.


" napa?? Emak gw gak ngelarang"


" awas lu di gondol hantu tuh pohon!" kata Bagus menunjuk pohon besar.


Kumasukkan peluru dan menembak, tak lupa melukai pohon itu juga dengan ketapel beberapa kali tapi hantu itu tak muncul sama sekali. Bahkan aku sudah berteriak menantang.


" serah lu deh, daripada lu sendirian... Mending lu ikut gw bakar singkong" kata Bagus.


" keluarlah hantu bangsad! Ayo keluar kalian semua!" Kataku menantang.


Akhirnya aku berpikir sejenak, ajakannya cukup menarik apalagi aku yang tak cukup makan.


....



Kejadian mengenai keluarga kini benar benar mempengaruhi aktivitasku di sekolah terlebih pasal Nerissa yang membuatku benar-benar sakit hati.


" janc*k!!" makian dari mulutku keluar begitu saja.


Rena mengagetkanku dengan menepuk punggung cukup keras.


" napa sih lu??" tanyaku.


" lu yang kenapa?? Masih aja mikir Nerissa"


" gw gak mikir Nerissa, bukan Nerissa yang ganggu gw"


" kalo bukan Nerissa terus siapa?"

Lihat selengkapnya