Di malam hari alu tak bisa tidur, memikirkan Nerissa membuat mata enggan terpejam. Ada sebuah rasa untuknya, melihatnya seperti itu sebenarnya sangat menyiksa. Ponsel ini masih dalam genggaman, niat hati ingin mencoba menghubungi tapi aku takut akan mengganggunya. Biarlah saja, mungkin esok aku akan kembali menemaninya.
" knapa lu??" tanya Rena.
Dia masih ada di rumahku, ia asyik memangku camilan.
" patah hati lagi?" tanya Rena.
" enggak"
" pasti masih mikirin. Nerissa"
" iya, dia dirumah sakit ren..."
" ooo... Sakit apa?"
" entah, gw gak tanya" jawabku.
Rena terbelalak menatap wajahku.
" lu bodoh atau gimana sih?? Lu seharian disana dan gak tanya sakit apa... Dimana otaklu tolol!!!" kata Rena.
Entah kebodohan macam apa yang kulakukan, aku tak tahu apa yang membuatnya masuk rumah sakit. Karena hari berganti malam Rena memutuskan pulang, ia disini hanya numpang makan. Memang sudah kelakuan dirinya semacam itu, mau diapakan juga tetap saja seperti itu.
Aku memilih istirahat, memulihkan tenaga badan.
*****
Aku bangun dan rasa risau masih menjalar, bagaimana keadaan Nerissa hari ini? Apakah ia baik baik saja atau masih menjalani perawatan?.
" masih mikir Nerissa?" tanya Rena.