Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #54

Part 44



" mana bisa anjeeengg!!! Oalah konyooll!!" Rena mengumpat.


Tanganku menghantamkan dua batu menyalakan api layaknya manusia purba. Terkesan bodoh memang, tapi mau bagaimana lagi jika aku tak memiliki korek api.


" nih!" kata Rena memberi korek " dasar orang purba!!"


Akhirnya aku menggunakan korek membakar arang guna menciptakan bara api untuk bakar ikan.

Dengan kipas juga aku membuat bara api ini semakin banyak dan saat itulah deru mesin merapat, keluarga Nerissa datang. Selain keluarga Rena, keluarga Nerissa juga datang di acara makan-makan di rumahku. Setelah keluar dari mobil, Nerissa memilih ikut gabung bersamaku untuk bakar ikan. Bisa dipastikan bahwa kedua gadis isi saling memandang penuh dendam. Dendam kesumat kedua gadis ini membara, aura mereka terasa begitu membakar udara. Hawa panas tercipta selain karena suhu bara api, hawa kedua gadis ini juga tak kalah panas.


" kalo mau berantem jangan disini ya..." kataku.


Sontak Rena dan Nerrisa menatapku tajam.


" jangan berantem, sayang kalau acara makan-makan jadi ajang tinju gara-gara kalian berdua"


Tapi mereka berdua masih saja saling menatap, tanpa basa-basi aku menaruh sebilah pisau. Mungkin saja mereka akan berebut dan saling membunuh. Tapi perkiraanku meleset jauh, mereka tak ada keinginan memperebutkan pisau itu.


....



Selesai makan aku merapikan apa yang sudah digunakan, dibantu Rena begitu juga dengan Nerissa yang turut ikut serta membantu.


" kalian berdua masih mau berantem kan??" tanyaku.


" diem lu!" kata Rena kesal melihatku terus menebar provokasi.


" elu yang diem!" kata Nerissa marah pada Rena yang menyuruhku diam.


Acara mencuci piring sempat terhenti karena keduamya bersitegang, keduanya memaksa ikut mencuci piring. Tak ada yang ingin mengalah, hal ini menjadi keuntungan tersendiri karena aku tak perlu repot repot dengan cucian sebanyak ini.


Lihat selengkapnya