Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #55

Part 45


Rena tertawa melihat hasil belajarku yang tiba-tiba menurun! Awalnya yang selalu menyabet juara 1 di angkatan, malah harus benar benar turun di posisi bawah, yap! Paling bawah. Membuat semua nampak terkejut. Bagaimana caraku bisa langsung merosot sedemikian rupa? Tapi memang bagitulah adanya dan tak perlu dijelaskan karena memang aku siswa bermasalah yang hampir selalu dipanggil BK sebab berkelahi.


Di akhir semester ini siapapun terkejut, aku sendiri tak merasa heran karena pikiran kacau mengganggu akhir akhir ini. Malasah keluarga mempunyai andil besar dalam mensukseskan menarik turun paksa nilai sekolah. Aku merasa ini biasa saja, bukan akhir dunia meskipun mengecewakan.


" lu sih berantem mulu, jeblok tuh nilai lu..." kata Rena.


" gak berantem rasanya gatel ren" balasku.


" lu orangnya pendendam sih..."


" dendam yang buat gw tetap hidup Ren"


" kata-kata dari film mana tuh?" tanya Rena.


....


" anjing lu berat banget Ren" aku mengeluh sembari mengayuh sepeda.


" ngeluh mulu lu ya..."


" tapi lu berat!"


" hilihhh!! Besok kan liburan, lu mau liburan kemana??"


" gak ada rencana sih gw"


" yaudah ntar sore ke pantai aja"


" ngapain??" tanyaku.


" ikut aja, bacot ah"


Akhirnya aku sampai dirumahnya, sedikit basa-basi sambil memberi kode menepuk perut. Entah Rena yang pelit atau ia ogah memberiku makan kali ini.


" bakso aja didepan yuk"


" mama lu gak masak?"


" enggak" kata Rena.


Ia menarik tanganku menuju bakso depan rumahnya. Bakso yang ramah dikantong serta rasa lumayan di lidah.

Sore hari sesuai janji aku ingin membawa Rena menuju pantai, ijin dari papanya turun. Liburan ini membuat ijin turun dengan begitu mudahnya, berbeda dengan hari biasa. Ijin tak akan pernah bisa turun bagi papa Rena, bukan tanpa alasan.


" lu ntar mau SMA dimana?" tanya Rena menikmati jagung bakar.


" STM lah..." jawabku singkat.


" gw kira lu mau daftar di SMA favorit macam Nerissa"


" ogah ah, kayaknya gak bakal keterima deh"


" iya sih, otak lu udah mati sih" kata Rena tertswa.

Lihat selengkapnya