" le... Sini" panggil nenek Nerissa
Aku menghampiri nenek setelah bergulat dengan Nerissa, beliau mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
Sebuah cincin emas, entah untuk apa. Apa jangan jangan nenek Nerissa menyukaiku dan berniat menjadikan aku sebagai suaminya?? Ah sepertinya otakku rusak karena video porno.....
" ada apa nek?" tanyaku sopan sekali, bahkan terlalu sopan.
Nenek terlihat celingukan kesana kemari melihat situasi dan kondisi, lalu menggenggam tanganku memberikan cincin emas ini.
" sepuluh tahun atau lima belas tahun kedepan dan disaat yang tepat, berikan cincin ini untuk Nessie"
" kenapa nek?? Kenapa bukan nenek yang beri sendiri dan kenapa sampai harus selama itu?" tanyaku penasaran.
" yang pertama, belum saatnya kamu mengerti, dan dengan seiring waktu kamu akan segera mengerti dan kenapa harus selama itu karena nenek gak mungkin punya umur sepanjang itu"
Mulutku diam, jujur aku bingung sekaligus tak mengerti maksud nan tujuan nenek Nerissa.
" nenek tahu kamu bisa jaga cincin ini baik-baik, dan kamu harus selalu ingat pesan nenek"
" apa nenek akan segera mati??" tanyaku bodoh, ini sungguh bodoh untukku yang masih bingung dengan maksud nenek
" cepat atau lambat nenek pasti mati, kamu anak baik... Kamu bisa jaga Nessie dengan baik dan jaga dia selalu, berjanjilah pada nenek"
Aku bingung.
" iya nek, aku janji" ucapku mengalir begitu saja, entah kenapa ini bisa terjadi.
******
Dhuarrrr!!!
Gw kaget bukan main, Rena sengaja menyulut petasan. Bau terbakar tercium menyengat.
" sehari aja bisa gak sih, lu gak usah main petasan, gak usah bikin kaget orang" kataku.
" gak bisa" kata Rena.
" lu udah gede, bentar lagi lulus... Mau masuk SMA"
" lah lu siapa berani ngatur gw??"
" menurutlu??" tanyaku.
" ih sok sokan, siapa lu??"
" lah lu amnesia..."
Rena kembali menyalakan petasan, tapi ia masih menggenggam petasan itu.
" tanganmu su!!" kataku mengingatkan melihat sumbu mulai pendek.
Ia langsung melempar ke arahku dan meledak!.