" lama ya nunggu kak Ness??" tanyaku mengulurkan helm.
" banget!!"
"ya maap, antri di pom bensin" balasku dengan alasan kocak.
" mana ada, itu aja cuma seperempat" kata Nerissa nunjuk indikator bensin.
" duit gw tinggal dikit" kataku bohong tak ingin ia mengetahui kenapa bisa begitu lama menjemputnya.
" kan gw minta jemput pake mobil gitu, panas banget tau"
" mobil gw dijual" kataku, agak sedih mengingat mobil dijual kemarin.
" Kenapa dijual??"
" naik aja, bacot ah" kataku.
Nerissa langsung mencubit tepat di puting, sebuah cubitan yang menghancurkan dan melemahkan lelaki.
" aaaaa!!!!" Aku kesakitan.
" lu bilang apa??" tanya Nerissa menekan.
" gak!!" kataku berusaha melepas dan berhasil.
Tapi tangan Nerissa lebih cepat dan mencubit satunya!!.
" aaakhhhh!!!" kataku melepas cubitan Nerissa.
Nerissa tersenyum setelah menyiksaku.
" sakit tayu! Gw cubit juga ngamuk lu! "kataku menahan sakit.
" kalo lu berani! " kata Nerissa memantamg.
Aku merasa tertantang juga ingin mencubit di area yang sama, tapi sebelum tangan menyentuh, sebuah tamparan sukses mendarat dengan mulus diwajah.
" lu mau apa?? Cabul banget lu ya!! " kata Nerissa.
Ia langsung melompat duduk dibelakang.
" nunggu apa??" tanya Nerissa memakai Helm.
Aku diam.
" ngambek lu sama gw!!?" tanya Nerissa.
Aku masih diam.
" ngambekan ya lu ternyata" kata Nerissa terdengar sangat sinis.
Aku masih diam membisu, tanpa kusadari ia memeluk dari belakang. Aku menoleh dan nyengir selebar mungkin. Nerissa mendorong wajahku yang sangat terlihat menakutkan.