" lu ngapain disini??" tanyaku heran.
" kan gw anak pungut, jadi gw dibuang keluarga" kata Rena meminta belas kasihan.
" maaf, rumah ini tidak menerima hasil bercinta si Syarief botak temgah!" kataku kesal jika Rena selalu mengganggu disini.
" lu gak kasihan sama gw anak pungut?"
" bodo amat!"
" dosa lho"
" gak Peduli, sekarang lu pergi, gw mau tidur dan ini kamar gw"
" tapi sekarang jadi punya gw" kata Rena.
" gak ada! Lu tidur di sebelah!" kataku menunjuk kamar sebelah.
" gak!" kata Rena bersikeras.
Emak datang mendengar keributan, sudah dipastikan Rena merengek kerena aku menyiramnya ditambah mencoba merebut kamarku. Bisa dipastikan aku mendapatkan kesialan dan Usahanya berhasil.
Karena jengkel, kupilih mencuci piring dan Rena Mandi karena Air cucian piring yang kusiram padanya.
*****
" nelpon lagi?? Emangnya gak ada tugas?" tanyaku.
" ka... Ngennm...... Mmmm kangen..." suara Nerissa begitu genit.
Tanganku langsung saja menutup telepon, dalam benakku merasa ada yang aneh dengan dirinya. Entah dia sengaja untuk menggoda atau ada hal lain??.
Hmmm... Masih gw pantau, ntar gw sleding nih!!.
Suara telepon kembali terdengar, ketika tombol hijau ditekan maka suara Nerissa langsung seperti menyebar memenuhi rongga telinga.
" jaancok!! Ngapa sih lu nutup mulu!"
" sinyalnya jelek" jawabku.
" alesan!"
" gak percaya yaudah" kataku.
" lu gak kangen sama gw??" tanya Nerissa.
" ya jelas lah... Tapi..."
" tapi apa..."
" eee... Lupa sih gw" ucapku terkekeh.
" oh ya gw mau ngomong nih"
" ngomong apaan??" tanyaku.
" bentar ngapa" kata Nerissa
" lah iya, ngomong ngapa"
" diem dulu ngapa" kata Nerissa
" ya lu kaga ngomong"
" ya lu yang kaga diem!!"
" ya karna lu gak buru ngomong" kataku.
" diem ngapa!!" kata Nerissa.
" ngomong ngapa!!" balasku.
" jancok!!" kata Nerissa.
" lu ribet ya jadi orang"