Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #71

Part 58


Akhirnya hari itu tiba dan kami harus berangkat menuju pulau dewata melaksanakan tugas praktek kerja. Aku bisa pura-pura sedih karena tak bisa melaksanakan tugas di Surabaya, tapi aku bahagia bisa ke bali.

3 bulan kedepan mungkin akan terasa begitu menyenangkan di bali. Tapi belum satu bulan aku menginjakkan kaki di tanah bali, aku sudah merindukan Nerissa. Rasa rindu yang begitu membuncah seakan ingin keluat dari dalam dada.


" napa lu?" tanya Angga.


" gak" kataku masih rebahan sambil memandangi wajah Nerissa di layar ponsel.


" lu lagi kangen ama Nerissa?" Tanya Bagus.


" gak" jawabku masih dengan posisi yang sama.


" gw lihat lho, lu lagi pandangi fotonya sambil cium HP" kata Bagus dengan nada mengejek.


Aku kaget!.


Bagus tertawa, " jijik banget gw anjing ama elu!!" kata nya masih tertawa.


" namanya juga kangen pacar" kataku.


Mereka berdua saling pandang dan meledak tawa mereka.


" bisa-bisanya lo ngaku pacar!" kata Bagus ngakak.


" lu dapet Nerissa anugerah, tapi Nerissa dapet elu tuh musibah!!" Angga masih berguling-guling ngakak.


" mana mau dia ama lu!!" kata Bagus


" ah serah lu berdua deh" kataku.






*****







Bulan kedua di Bali membuat perasaan rindu semakin tak karuan, sempat ada rasa ingin pulang menemui Nerissa sehari atau dua hari tapi aku lebih mementingkan praktek ini. Toh..... Mau bagaimanapun juga hati ini tak bisa dibohongi ingin berjumpa dengan Nerissa.

Minggu pagi tanpa suci muka aku mencium gambar di layar ponsel.


PLETAKKK!! Aku kena slepet handuk.


" mandi apa cuci muka sana"


" ah elu macam mak gw aja..." kataku.


" minggu nih, jalan jalan kek kemana gitu, ke Sanglah atau ke Sanur gitu..." Angga melempar handuknya.


" ke rumah si cewek kemarin, yang butuh tukang kebun gimana? Kan lumayan dapet duit kita" kata Bagus memberi ide.


" jangan ah, kapok gw disiram comberan gara-gara dikira orang gila" kataku trauma.


" itu salah lu!" kata Bagus.

Lihat selengkapnya