Tak terasa 3 tahun terlewati, merelakan yang terlewati dan mengharap apa yang dinanti. Aku lulus dengan nilai memuaskan, dan tak ada acara senang maupun bangga karena aku dilanda kebingungan.
" jadi mau kuliah dimana?" tanya Nadya.
" bingung sih Nad" kataku bohong.
" dipikir lah mas" kata Mbak Firda ikut menimpali, ia tengah menyiapkan bumbu untuk ayam bakar.
Deru mesin terdengar khas, Rena datang dengan heboh apalagi situasi tengah pas acara makan-makan.
" perasaan gw gak undang elu deh!" kataku.
" aku yang undang mas" kata Mbak Firda.
Mau tak mau sebagai lelaki jantan aku mengipasi bara api membakar ayam. Hingga tercium aroma ayam yang khas.
" mau kuliah di univ juga?" tanya Nadya pada Rena.
" iya dong, kemarin aja daftar bareng"
" ha?? Katanya kemarin mau daftar di Surabaya" kata Mbak Firda.
" universitas yang sono?" tanya Rena menunjuk salah satu kampus di kota Surabaya.
" iya" kata Mbak Firda
Aku cuma nyengir, ingin sekali berkuliah di Surabaya bersama Nerissa tapi hatiku jujur bimbang.
" pasti cuma mau ketemu NERISSAHHHH" kata Rena menekan nama Nerissa.
" siapa tuh ?" tanya Nadya.
" biasa ayang bebeb, padahal juga bertepuk sebelah tangan, mana gitu PD banget ngaku pacar" kata Rena terdengar menghina dengan cukup dalam.
.....
Aku terbangun karena sinar mentari menembus jendela kamar. Aku kucek mata mendapati jam menunjukan tengah hari!.
Rekor hari ini berhasih bangun siang jam 9.
" udah siapin buat besok?" tanya Nerissa.
" udah" kataku singkat.