Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #75

Part 61


Aku masuk kamar dan segera menjatuhkan diri di kasur. Ada yang berbeda lali ini pada tekstur dan tingkat keempukan nya. Ini sangat berbeda bahkan terlalu empuk. Dan saat itulah aku sadar bahwa tempat tidur berubah menjadi ranjang bukan kasur yang tergeletak di lantai.

Tetapi akuterlalu lelah memikirkan ranjang ini, lebih baik istirahat saja.


....



Aku terbamgun dengan goncangan hebat! Gw kaget dan tergagap mengira terjadi gempa. Tapi ternyata Rena tengah menggoda...


" paan sih lu kampret!" kataku.


" cie... Kasur baru..."


" aneh lu, kaya gak pernah beli kasur aja" kataku ingin melanjutkan tidur tapi tak bisa.


" udah maghrib nih, jangan tidur ah..." kata Rena.


" iya..."


" anu, anterin gw ke kosan ya... Besok gw ada kuliah pagi banget, kalo dari rumah jelas bakal telat"


" Bawa saja motor gw" ujarku malas.


" motor gw di kosan juga"


" iye... Gw mau mandi dulu" kataku mengalah.


" ikut dong ..." kata Rena menggoda


Kulepas kaos dan melemparkan tepat di mukanya, "makan tuh kaos!".




*****



Rena memaksa untuk meminta traktir makan mie ayam favoritnya. Karena aku juga lapar, maka segera pula kami meluncur ke tempat tujuan.


" gw lihat rumah lu makin rame aja" kata Rena, aku bisa menangkap maksudnya... Yang ia maksud adalah barang baru yang cukup banyak. Tapi aku tak tahu mengapa emak membeli banyak perabotan baru.


"entahlah Ren, gw gak tahu... Gw ngerasa gak enak di rumah! Lu inget kalo gw pingin Sesuatu dan gak diturutin?? Dan semua itu ada saat ini" ucapku merasa Heran dengan ini semua.


" beneran lu gak tau??" tanya Rena dengan wajah lesu.


" gw tanya, apa yang lu tahu??" tanyaku dengan raut penuh selidik karena sepertinya Rena menyembunyikan sesuatu dariku.


" gw juga gak tau" kini dia berbohong, sangat tak biasa ketika ia berbohong.


" apa yang lu tau Ren?? Jangan bohong ke gw,"


Mungkin hanya sesuap Rena memakan mie itu, kini dia Hanya mengaduk-aduknya. Sesuatu yang besar tengah disembunyikan dirinya, dengan sangat mudah aku bisa menangkap ekspresi wajahnya.


" makan dong Ren" ucapku.


" gw kenyang, yuk anterin ke kosan" kata Rena.


Segera kuinjak gas santai, semua orang sedang bersikap aneh belakangan ini. Apa aku ada salah??.

Otak mulai terlalu berpikir negatif terhadap setiap lawan bicara saat berbincang dengan raut aneh, tak terkecuali Rena.


" oh ya Ren, gw mau tanyal gw sebenernya salah apa sih??" tanyaku sesampainya di kosan.


" enggak, lu gak salah apa apa"

Lihat selengkapnya