" sudah baikan?" tanya Nerissa.
" Sudah dong Kak Ness, kan gw ganteng"
" kebiasaan lu ya, diajak ngomong gak pernah nyambung"
" lah kan bener" kataku.
Dia masih memperhatikanku sambil melihat-lihat luka.
" Kepala lu gak kenapa-kenapa kan?" tanya Nerissa.
" gak masalah, cuma sakit aja sampai Sekarang" kataku sambil Seruput kopi.
" sakit gimana?"
" ya.... Kaya nyut-nyutan aja sih tapi gak pernah hilang" kataku.
Nerissa kaget, " kita periksa lagi, takutnya gegar otak"
" gak usah lah... Ngapain juga"
" nanti otaklu jadi geser"
" lah bukannya normal?? Kan otak gw emang geser dari sananya" kataku dengan candaan receh.
" eh iya juga ya" kata Nerissa mengacak-acak rambutku.
Dan disitulah rasa sakit sebenarnya terasa, kepala terasa berputar putar. Aku keluar kamar sambil meraba-raba tembok menuju kamar mandi memuntahkan isi perut.
Aku terduduk disini, semua terasa berat dan berputar-putar bahkan suara Nerissa tampak samar dan sulit ditangkap telinga. Rasa sakit dan kepala berputar putar mulai berangsur angsur mereda. Aku merasakan belaian lembut diwajah. Kubisa merasakannya dan melihat Nerissa menyeka keringat.
" besok kita ke rumah sakit ya" kata Nerissa.
" gak perlu Kak Ness, gw baik-baik saja kok"
....
" jangan bawa gw kerumah sakit Kak Ness, jangan"
" lu itu sakit" kata Nerissa.
" lu itu gegar otak" kata Rena ikut menimpali.