Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #82

Part 67



" kebiasaan mulai sekolah mbak" kataku.


" haaa!!??"


Aku juga kaget, aduhhh....


" gimana mas?? Gimana!" tanya Mbak Firda.


" kebiasaan denger cerita temen yang kerjanya nganu mbak" kataku.


Mbak Firda menatap tajam ke arahku.


" serius..." Ucapku meyakinkan dengan seni peran tingkat tinggi.


" aku curiga mas, apalagi kemu pernah aneh-aneh di kosanku sama adik kelasmu itu"


" aaa...." Aku mencoba berpikir menemukan alasan," aaa... Itu kan hampir mbak"


Mbak Firda masih memperhatikan wajahku. Aku tak boleh kalah untuk menunjukkan seni peran layaknya Johnny Depp.


" coba aja mbak gak buka pintu, udah ngerasain ciuman pertama tau" kataku.


Mbak Firda masih saja diam dengan tatapan tajam.


" gitulah orang kepo, ganggu kesenangan orang"


Masih saja ia diam, tanpa babibu aku langsung menarik selimut menutupi seluruh badannya, mengunci tubuhnya dan mengeluarkan gas alam yang sudah terpendam.


" AAAA!!!!" Mbak Firda meronta ronta.


Aku masih mengunci untuk beberapa saat lalu melepaskannya.


" BAUUU!!!" rengek mbak Firda.


Kini gantian dia yang menyerang mengunci bagian lemah, aku tidak bisa bergerak dengan kuncian khas bela diri yang selama ini ia pelajari.


" hahahaha!!" kini tawa jahat Mbak Firda.


Dan rupanya trik untuk mengalihkan pembicaraan berhasil, meskipun aku harus menderita semacam ini.



.....





" tumben lu kesini Ren" kataku meletakkan kunci motor


" hmm..." kata Rena dengan wajah marah tak enak dipandang.


" abis berantem lagi sama orang tua lu?? Elu sih mau aja punya ibu tiri" kataku mengejek.


" diem bisa gak sih lu!!! Brisik banget mulut lu!!"


Aku hanya tertawa, sudah hapal betul ketika ia tengah bertengkar dengan orang tuanya dan kali ini aku tak berniat mencari tahu penyebabnya.

Aku melepas jaket melemparnya ke sembarang arah.


" mandi dulu sana mas, baru pulang dari bengkel juga" kata Mbak Firda.


" iye iye..." kataku.


Terdengar deru mesin, ternyata Nadya datang dengan bawaan banyak di tangannya.

Aku segera mandi dengan khidmat serta mengobrol sejenak tentang hari ini dengan Bobby. Dan aku juga tak ingin berlama l-lama karena Bobby menggigil jika terlalu lama di kamar mandi.


" baru masak?" tanyaku.


" iya, ini aja mau makan makan sih acaranya pas banget ada Rena" kata Nadya membantu Mbak Firda masak.


Di meja Rena masih asyik mematung melihat isi ponselnya lalu melempar nya tanpa peduli kondisi setelah ia lempar begitu saja ponselnya.


" Kenapa tuh anak?" tanya Nadya.


" biasa, habis berantem sama orang tuanya" balasku.


Nadya kembali melanjutkan memasak mie goreng beserta kelengkapannya. Rena tampak memendam amarah di benaknya, ia seperti siap menebas kepala orang.


" mana sih makanannya gak mateng-mateng!" kata Rena.


" sabar ngapa" kata gw.


" lama!" ia begitu hancur suasana hati.


Ia kembali duduk.


" Sudah lah, kalau mood lu hancur jangan sembur ke gw lah"


Lihat selengkapnya