" masih mau kerja?" tanya Nerissa.
Ada sedikit nada tak enak darinya saat tahu aku liburan ke Bali bersama Rena. Aku tahu benar dalam benaknya akan membayangkan hal jorok yang kulakukan bersama Rena. Untungnya itu semua hanya pikiran joroknya. Tak ada adegan jorok dari pikirannya yang menjadi nyata antara aku dan Rena.
" iya" kataku merapikan alat untuk dibawa.
" Sudah sore lho"
" Bocah TK juga tahu kalau sudah sore"
" MAKSUDNYA.... INI SUDAH JAM ISTIRAHAT!! LU ANAKNYA ADHI PAHAM GAK SIH!!" Tekan Nerissa.
" Eh anak hasil bercinta Edi Purnomo! namanya juga bengkel panggilan, harus stay 24 jam ya..."
" kan waktunya istirahat"
" gw bareng Mas Dedy kok, santai aja..."
" perasaan gw gak enak" kata Nerissa menahanku untuk tidak pergi.
" makan dulu sana... Lu belum makan keknya"
" tolong ya... Alasan apa gitu biar gak pergi" Nerissa memaksa.
" bodo amat!"
" please..."
Ia begitu keras menahan, entah kenapa dengan dirinya sore ini.
" gini aja deh, gw kan gak lama... Mending lu masak deh, gw mampir lagi kesini OK..." kataku yang sebenarnya tak ingin mampir jika ia benar-benar memasak, " aku kasih kejutan nanti, ingat itu" imbuhku.
Mau tak mau aku memutar gas dengan cepat meninggalkannya. Pekerjaan kali ini tak membutuhkan waktu lama apalagi Nerissa yang terus menerus menghubungi agar segera pulang. Hal itu cukup mengganggu, dan lebih baik aku segera pulang.
Perjalanan pulang dari pekerjaan cukup lancar dibarengi dengan para pekerja yang tengah pulang. Motor matic ini sedikit menderu membawa beban berlebih dari dua orang ditambah beberapa alat. Suara knalpot cukup keras terdengar dari belakang dan sedang dalam keadaan terburu-buru dengan kecepatan tinggi. Saat lalu lintas yang ramai ini motor dengan suara kencang itu menyenggol kami. Karena beban berlebih membuat kami oleng dan jatuh. Aku berguling layaknya ninja dan segera berdiri macam teknik bela diri.
Saat itulah sinar terang terlihat dan menyambar.
Sekejap kemudian aku tersadar tengah terkapar di jalan, orang-orang mengerumuni dan kesadaranku berangsur-angsur menghilang.
*****
Aku tersadar di suatu tempat dengan pohon besar ditambah bunga merah muda, bunga sakura berguguran digantikan oleh bunga baru yang indah. Ini dimana??, Aku terus berjalan menyusuri pepohonan dan akhirnya bisa keluar dan langit terlihat aneh!. Saturnus terlihat sangat dekat dan jelas. Dan kini aku baru ingat!.
Oh ya, aku tertabrak mobil dan aku sudah mati! Tapi kenapa aku tak berada di alam kubur seperti yang diceritakan pak ustad?. Kenapa aku malah tersesat disini?? Apa jangan-jangan aku tersesat dan lebih dulu ke surga?? Apa aku nanti yang akan membawa kunci untuk buka pintu surga dari dalam?. Ternyata mati malah buatku jadi bingung!, aku memikirkan bagaimana orang-orang yang melihatku sudah mati.
Tapi kenapa harus repot memikirkannya? Toh nanti mereka juga mati dan bertemu disini.
Bunga sakura yang gugur beterbangan disapu angin, suara merdu terdengar mengiringi.
Samar suara perlahan itu mengecil berganti dengan tawaan seseorang yang sangat amat kukenali. Samar aku mencoba memfokuskan pandangan dan melihat seorang wanita yang bermain dengan Anak kecil. Jantung berdegup kencang mencoba berlari mendekat, mulut ku terkunci!, air mata kembali jatuh dan setelah sekian lama kami dipertemukan kembali. Aku memeluk erat Mbak Firda dan anak kecil ini adalah Anna. Putri kecilku mulai bertumbuh, kurasa suatu saat dia akan tumbuh jadi gadis yang cantik jelita.
" kenapa kamu bisa disini mas?"