Sudah 6 purnama, aku menghindari hiruk-pikuk dari orang orang yang kukenal. Bisa dibilang hidupku bersama Nerissa menjadi suatu ketenangan buat diri sendiri. Walaupum kami tinggal bersama, tak ada aneh-aneh yang kulakukan meskipun kami sudah dewasa dan mengerti konsekuensi, aku hanya ingin menjaganya, rasa cinta padanya membuatku mencintai dengan cara benar. Berbanding terbalik saat aku bersama Nadya, kami sama-sama menikmati meski tahu apa yang kami lakukan tak seharusnya terjadi.
Ia begitu cantik sore ini, pakaian kerjanya masih melekat, sembari kami menikmati kopi di teras, menatap senja yang begitu syahdu ....
"WOY!!! Ngapain kalian berdua!"
Sontak aku kaget, bagaimana bisa Rena menemukan kami. Dia memaksa membuka gerbang setinggi bahu orang dewasa itu. Rena berjalan cepat dan langsung melayangkan tamparan keras ke arah Nerissa.
Tak tinggal diam, Nerissa membalas tamparan Rena dengan sebuah tinju. Perkelahian tak terhindarkan dan aku memilih diam menikmati kopi. Pertunjukan seperti ini terlalu sayang untuk dilerai.
Perkelahian masih imbang antara keduanya hingga mereka berhenti dengan sendirinya meninggalkan jejak berupa luka di wajah mereka dan rambut acak-acakan.
" Sudah?" Tanyaku mengembuskan nafas berisi asap rokok.
Mereka masih saling memandang, melanjutkan pertikaian lewat tatapan yang sarat akan kebencian ….
"Ibulu, sakit …!" teriak Rena tanpa menghiraukan Nerissa.
"Enggak, emak gw cuma mau gw pulang untuk dikenalin lagi ke anak orang …."
Rena pun terperanjat.
"Lu pikir, gw gak tau?"
"Gw serius …!" tegas Rena.
" Lu pikir, gw bodoh, Rena?"
" Ngeyel lu jadi orang! janc*k!" Nerissa terbawa emosi, marah.
" DIEM LO, KAFIR …!" Rena semakin marah.
" Ren! Jaga mulut Lo …!" Aku memperingatkannya.
" Denger lu, pelacur…!."
"Kak Ness, bukan berarti lu bisa seenaknya hina Rena …." Aku juga memperingatkan, terlihat Nerissa juga kaget.
Nerissa berlalu, memilih membawa kopinya ke dalam.
Rena duduk di sebelahku, menghela nafas panjang. Rokok ditangan telah habis dan kembali menyalakan satu lagi.
" Ren, masalah gw banyak Ren ... gw capek banget Ren …."
" Tapi ...."