Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #108

Part 90


Rena ngambek karena kalah bermain game hari ini, lalu aku memutuskan pamit pulang.


" masih jam 7 lho" Rena menahanku.


" capek Ren" kata gw.


" jangan lupa, besok kamis Valentine! Tahu kan harus ngapain??"


" tahu dong! Gw sudah sewa hotel dengan kamar president's, ada coklat... Bunga kasur dan pengaman"


" Anjing!! Lu kira bisa gampang jebol perawan gw??" kata Rena melempar kotak tisu dan aku segera pergi.


Sesosok pria paruh baya yang masih kukenali sebagai pak haji tengah berbincang.


" Jadi gak perlu gw ingatin lagi kan??" Tanya Rena


" Ingatin apaan lagi??"


" Kan valenTAIn!"


" OOO lu mau apa?"


" Ya valenTAIn biasanya kasih apa??"


" Bogem mentah??" Tanyaku receh.


" Lu yang gw bogem! Pokoknya besok valenTAIn harus ada coklat dan bunga"


" Ih maksa lu" gerutuku.


" Gw tendang lu! Sumpah gw tendang!!"


" Gw tendang balik" balasku.




****




Besok pagi aku harus berangkat menuju bandara, maka aku sempatkan hari ini untuk berziarah dan berpamitan.


" Mau ziarah??" Tanya Rena tiba-tiba dibelakangku.


Seperti biasanya Rena bisa berubah menjadi Ninja, aku tak bisa melihat serta merasakan kedatangannya yang begitu tiba tiba.


Ia langsung melompat naik motor," Sekalian antar gw pulang ya"


Sebelum pergi, aku mengambil sebuah boneka untuknya.


" Ini buat gw??"


" PD amat lu, buat NERISSA!! Lu pegangin yak" kataku terkekeh.


" jancok!!"


" Ya buat lu lah anjing!!" Makian dari mulutku keluar begitu saja.


Hanya butuh sekejap untuk Rena melukis senyumnya. Kemudian kami berangkat menuju pemakaman untuk berziarah.


.....



Petikan senar gitar terdengar masih lembut. Kuakui Rena jauh lebih jago dalam urusan gitar. Sedangkan aku malah tak mengerti cara memainkan gitar.

Lagu yang ia mainkan begitu nyaman didengar, jika bukan lagu favoritnya kuyakin ia tak akan bisa.


" Gw main gitar ada upahnya ya"

Lihat selengkapnya