Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #117

Part 96


" apa kita harus nyerah aja?" tanya Nerissa.


" gak Kak Ness!! Gak, gw gak bakal nyerah"


" tapi lihat keadaanya... Semua jadi berantakan" kata Nerissa.


" kalo perlu kita lari, gw gak peduli"


" tapi kita tetep butuh restu orang tua, tolong jangan nekat"


Gw diam, sebuah bohlam terang muncul! Ide jahat terlintas dengan sangat amat jelas.


" Kak Ness satu satunya cara, lu mau hamil dari gw kan?" tanya gw


Nerissa cukup kaget mendengar ide gobl0k ini. Dia menatap mata dan menggenggam erat tangan gw. Entah apa yang dipikirkan olehnya dan gw tak yakin apa itu.

Nerissa melepas genggamannya dan menunduk, dia tak ingin melakukan pertaruhan konyol ini.


....


Hari ini rupanya adalah hari yang sangat tidak bersahabat, disaat keluarga Nerissa ke rumah gw ada juga si gigi jelek yang seperti ninja tak gw ketahui kapan datangnya. Gw takut makin runyam urusan saat Rena tahu hal ini, tapi setelah gw pikir ulang untuk apa gw takut dengan reaksi Rena. Ini semua demi kebaikan gw sendiri, bukan untuk Rena.


Kedatangan orang tua Nerissa adalah ya.. Begitulah, Nerissa mulai terlihat kecil, sejak penolakan pertama dia mulai hilang nafsu makan. Dia hanya kerja kerja kerja dan memikirkan nasib kami. Disaat Nerissa memikirkan keberlangsungan nasib kami.


Orang tua Nerissa berbicara serius diiringi gurauan khas orang tua. Gw melirik Rena yang santai, gw merasa aneh... Tapi biarkan saja. Tetap saja emak gw menolak untuk memberikan kesempatan untuk kami berkeluarga. Gw terkejut melihat Nerissa yang langsung bersujud dikaki emak gw dengan terisak.


Emak gw melepaskan Nerissa dari kakinya, beliau pergi tapi Nerissa masih enggan melepas. Tapi malang tak dapat dihindari, emak gw terjatuh menghantam lantai. Mulutnya langsung berdarah, Rena kaget langsung melayangkan tamparan keras untuk Nerissa.


Tamparan itu nyaring ditelinga gw, gw melihat dengan mata kepala Rena dengan amarahnya menampar Nerissa

Gw menahan Rena untuk tidak berbuat lebih jauh pada Nerissa. Nerissa pergi mengambil obat obatan di mobilnya, dia bertanggung jawab dan mengobati emak gw.


" tolong Ren... Sudah" kata gw menenangkan Rena.


Terlihat Rena yang masih memendam amarah, begitu ia ingin membalas perbuatannya.


" Sudah!! Baik lu putusin dokter sialan itu!!" kata Rena.


Gw diam masih mikir

Lihat selengkapnya