Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #123

Part 101


air mata terjatuh melihatnya, tak menyangka ia berani membuat luka yang selama ini kututupi malah semakin dalam.



" lu tega Kak Ness" suaraku bergetar," kak ness... Nerissa, gw benci lu!!"


Aku menangis memasuki mobil. untuk pertama kalinya aku membencinya.

Kuinjak pedal gas hingga putaran ban membuat mobil sulit dikendalikan di jalanan sempit ini. Sesak sakit hati membuat rasa benci akan dirinya seolah memaksa ingin keluar. Tak peduli akan gelap malam tanpa penerangan membuatku makin kencang seolah mobil ingin terbang.


Spoiler for Flashback



" Gw jatuh cinta sama lu" ucap Nerissa.


"Sebagai teman?" Tanyaku di sore ini.


Menikmati matahari terbenam mulai menjadi kebiasaan kami entah sejak kapan.


" Ya... Gw jatuh cinta"


Aku menatapnya dengan cukup heran.


" Menurut gw, lu orang paling waoow yang pernah gw temui... Dan sepertinya lu memang gak mencoba untuk terlihat seperti itu"


kata yang keluar dari mulutnya membuatku mulai merasakan harapan tapi juga sebuah ketakutan.


" Gw selalu mencoba untuk jadi keren di depan lu" Jawabku.



Aku benci jika harus mengingat hal konyol semacam itu untuk saat ini!. Sakit hati sudah dalam tahap ingin menghancurkan apa yang telah kubangun dengan darah dan air mata.



You claim it's not in the cards

And fate is pulling you miles away

And out of a reach from me

But you're hearing my heart

So who can stop me if I decide it's on my destiny?


What if we rewrite the stars?

Say you were made to be mine

Nothing could keep us apart

You'll be the one I was meant to find

It's up to you, and it's up to me

No one could say what we get to be

So why don't we rewrite the stars?

And maybe the world could be ours, tonight





ANJING!!!!

Aku begitu membenci playlist lagu radio saat ini. Seperti lagu ini mengejek kenangan manis yang tercipta oleh seorang Nerissa.

Kesal, aku mencoba mematikan tape mobil ini. Tapi sayang tape ini takkan bisa mati karena aku memang membuat tape ini tak bisa mati.



Spoiler for flashback


Nerissa terkekeh, entah apa maksudnya hari ini. Aku sendiri tak pernah berharap ia akan mengatakan hal itu, setidaknya untuk saat ini. Tiap tindakannya sebenarnya sudah cukup untukku mengerti akan diri dan perasaannya.

Masih saja ia menatap matahari yang hampir tenggelam menyudahi hari ini, ia menggenggam erat tanganku.


" Ya... Gw jatuh cinta sama lu" ucapnya dengan senyum penuh kedamaian.






I know you're wondering why

Because we're able to be just you and me within these walls

But when we go outside

Lihat selengkapnya