Hay... Kak ness

Firmansyah Slamet
Chapter #125

Part 103


" iya Ren, mau kan lu jadi temen gw??" tanya gw menggenggam erat tangannya

" jadi temen hidup gw, kita saling bersama gak terpisahkan... Menua bersama, kita sama sama membesarkan anak anak nanti" kata gw


Tangis Rena langsung terhenti, dia menatap gw. Gw genggam kedua tangannya dan kembali mengatakan hal yang sama untuk memastikan yang gw katakan ialah kebenaran



*****



Rena membisu, gw kembali menatap ke arah laut.


" tahu apa isi otak gw waktu lempar batu??" tanya gw.


Rena diam menunduk ketika gw meliriknya


" gw baru sadar selama ini lu selalu ada disisi gw, saat gw sedih, susah, terpuruk lu selalu yang pertama kali datang. Tapi saat gw sedang dalam keadaan suka, lu gak selalu ada di sisi gw... Gw selama ini nyia nyiain waktu buat ngejar orang yang salah, ngejar hal-hal yang gak penting. Dan lu nyadarin gw hari ini, gw bodoh baru sadar, gw cuma mau lu ada di hidup gw"


" lu masih mau kan jadi temen hidup gw?? "tanya gw


Rena mengangguk,


" Rena, gw tuh bodoh banget ya... Lari larian ngejar gak penting, lu dari belakang ikutan lari buat mastiin gw baik baik aja. Kenapa gw gak bisa mikir kalo elu tuh yang selalu ada buat gw, tahu gak sih?? Udah saatnya gw berhenti lari dan nyamperin elu yang selalu ngikuti gw" kata gw


" kata kata lu bagus"


" gw nyolong dari film" kata gw tersenyum


Kami masih melihat matahari yang mulai terbenam.


" Gw bertemu orang yang tepat di waktu yang salah, karena gw menyia nyiakan waktu untuk orang yang salah... Bodohnya gw"


Rena tersenyum, ia tertawa bercampur Dengan sisa tangisnya.


" gw akan lamar lu hari ini di depan orang tua lu sekarang " kata gw.


" mana bisa... "kata Rena mengusap air mata.


" kenapa?? "


" kita masih di pantai bego... " kata Rena.


.....



" lu beneran mau ngomong sekarang?? " tanya Rena.


Kami tak ingin beranjak dari mobil, gw menyiapkan mental. Dan bersiap berperang dengan papanya memperebutkan Rena


" ya... Gw gak mau nunda nunda, buat apa?? " kata gw.


Wajah Rena meragukan gw.


" lu ragu?? " tanya gw.


" enggak"


" kalo jujur??"

Lihat selengkapnya