Flashback....
Seharian di bengkel membuat mood seperti sedia kala, aku suka suasana bengkel. Berkutat dengan mesin bercengkerama bersama lainya, menyenangkan sekali. Jam menunjukan pukul 4 dan aku hampir menutup bengkel saat sebuah mobil datang, lancer merah.
Aku tahu betul siapa pemiliknya, siapa lagi jika bukan Nerissa!!. Aku yang masih menyimpan rasa sakit hati begitu benci melihatnya! Rasanya aku ngin menghabisinya saat ini juga, aku tak ingin menemui batang hidungnya. Aku menjauh dengan merapikan alat, mataku melirik dia bicara pada junior.
" mas, katanya mesinnya nyendat"
" Cek aja " kataku.
" maunya sama mas" kata nya
Aku menghampiri mencari masalahnya dan cuma perlu ganti busi saja. Aku lepas businya.
" hei, lu baik-baik aja??"
" hmm" kataku tak ingin menghiraukannya.
" gw dengar lu mau nikah sama Rena, se... "
" gw disini kerja bukan buat ngobrol, lu ngajak gw ngobrol! Lu harus bayar!" Ucapku menegaskan.
" ok" kata Nerissa.
Aku hanya biarkan dia ngoceh, telinga tak mendengarkan apapun bahkan satu katapun yang ia ucapkan.
" Terima kasih lu turuti permintaan gw untuk kejar Rena" Nerissa masih mengoceh..
Bagiku dia adalah radio rusak! Cukup dihancurkan tak perlu diperbaiki.
Hingga aku mencoba menyalakan mesin, tak ada lagi masalahnya. Selesai sudah mesin ini. Kutulis bill yaitu biaya busi sebesar sekian dan biaya ajak berbincang sebesar 2 Juta!.
Aku memberikan bill pada junior untuk diserahkan pada Nerissa secara langsung. Tak lama kemudian dia kembali dengan uang yang diberikan Nerissa.
" ini apaan??" tanyaku melihat uang asli sesuai bill.
" sesuai bill mas"
Aku menghembuskan nafas panjang penuh kekesalan.
" Rapikan alat" kataku.
" ok mas"
Aku menghapiri Nerissa yang hampir melaju, tangan mengetuk kaca dan memberi isyarat untuk menurunkan kaca. Nerissa menuruti.
" ini apaan??" tanyaku kesal bukan main.
" sesuai nota tagihan, 2juta sekian sekian"