"Kau siap?" ucap M pada Amy yang tengah duduk menghadap cermin lebar.
Amy mengembuskan napas kasar. Dilihatnya wajahnya di cermin itu. Dengan mata yang sedikit berkaca-kaca, Amy mengangguk.
"Charlize Theron melakukannya di Mad Max, kan?" tanya Amy dengan suara bergetar yang berusaha ia redam sebisanya.
"Ya," jawab kakaknya tanpa keraguan.
"Solange Knowles?"
"She did it too."
"Amber Rose?"
M berpikir sejenak. Mengingat siapa itu. "Ya," kata M setelah tidak menemukan siapa Amber Rose di memorinya.
"Lalu aku akan mirip siapa nanti?"
"Imperator Furiosa," ucap M menyebut seorang tokoh cewek tangguh dari salah satu franchise terkenal Mad Max.
Amy tersenyum. Kemudian ia memberi kode agar semuanya segera dimulai. Maka M segera memulainya perlahan.
Helaian-helaian rambut itu jatuh di pangkuan Amy yang tubuhnya telah terbungkus kain. Beberapa gumpalan juga berjatuhan ke lantai bersamaan dengan rambut yang melekat erat mengerubunginya.
Permen karet sialan!
M benar-benar mencukur Amy dengan hati-hati. Ia menyisakan sedikit—sekitar setengah senti—rambut Amy agar kulit kepala adiknya itu tidak terlalu terlihat.
"Mereka akan menyesal telah melakukan ini padamu," ucap M ketika ia selesai mencukur dan mulai membersihkan sisa-sisa rambut yang menempel di wajah dan leher Amy.
"Tentu."
Dengan mata yang masih bengkak, Amy melihat dirinya sendiri di cermin. Botak. Namun, ia tidak akan rendah diri. Ia sudah berjanji pada kakaknya untuk percaya diri. Ia juga sudah berjanji agar tidak membuat orang yang melakukan semua itu padanya senang. Tidak. Ia tidak lemah. Setidaknya ia tidak akan memperlihatkan sisi itu pada mereka.
Pagi itu, ketika keluar dari rumah, M memberinya topi yang sama yang dikenakannya. Amy memakainya dengan senang hati.
Keduanya bahkan memakai sweater jumper abu yang sama. Dengan topi sama dan potongan rambut yang sama. M juga telah mencukur rambutnya. Tas dan sepatu mereka juga tak lupa sama. Sebagai kakak adik dengan jarak umur yang dekat, M dan Amy sering membeli sesuatu yang sama agar mendapat potongan harga ketika membayar.
"Kita terlihat seperti saudara kembar," ujar Amy.
"Memang." M tersenyum dan menggenggam tangan adiknya erat. "Sudah siap?"