He Is Not My Brother

Keita Puspa
Chapter #48

Graduation

Akhir semester semakin dekat. Ujian akhir sudah dilaksanakan seluruh siswa. Amy terus memandangi kalender yang terpajang di meja belajarnya. Ada satu hari yang ia tandai dengan tinta biru. Hari keberangkatan M dan Jimmi ke kota besar. 

Amy menarik napas panjang. Sebentar lagi hari-hari sepi akan menemaninya. Tidak ada lagi M yang bisa ia ajak ngobrol sepanjang waktu atau Jimmi yang menemaninya belajar. Berangkat dan pulang sekolah akan sendiri. 

Rasa perih tiba-tiba menusuk matanya, membuat kelenjar air matanya bekerja. Mata hitam itu telah digenangi air mata yang siap tumpah. Namun, Amy segera mengusapnya begitu titik-titik air keluar. Jika M melihatnya menangis seperti ini karena akan ditinggalkan, bisa-bisa kakaknya itu akan membatalkan studinya di kota besar. 

Amy membalik halaman kalender. Di sana juga ada satu tanggal yang ia tandai. Hari ini, hari pelepasan murid-murid kelas XII. M dan Jimmi telah pergi dan bersiap di gedung pertunjukan milik pemerintah yang telah disewa sekolah. 

Setelah beres menghapus air mata, Amy membersihkan wajah dan mulai memakai base make up. Ia telah meminta Weni mengajarinya untuk memakai riasan natural. Amy telah bisa memakai eyeliner dan eyeshadow dengan benar. Ia memilih warna coral untuk mata dan lipstik. Sebelumnya Amy telah merapikan alisnya yang tak perlu digambar lagi. 

Setelah make up selesai, Amy meraih sebuah kemeja putih yang tergantung di lemari, kemudian mengenakannya. Sebuah blazer hitam ia kenakan tanpa mengancingkannya. Terakhir, Amy menggunakan pomade agar rambut pixie-nya terlihat rapi. 

"Ah, kenapa seperti berkabung?“ gumam Amy ketika ia selesai memakai sneakers hitam dengan celana body-fit yang juga hitam. Gadis itu buru-buru mengganti sepatunya dengan yang berwarna putih. "Lebih baik," gumamnya.

Sebelum menuju gedung, Amy singgah di sebuah toko bunga. Ia hendak membeli dua rangkaian bunga. 

"Ada yang bisa dibantu?“ tanya seseorang yang sepertinya si pemilik toko ketika Amy berjalan memasuki toko dan mulai melihat-lihat. 

"Aku mau dua buket bunga," jawab Amy. 

"Untuk acara apa?“ 

"Wisuda."

"Pacar? Teman? Saudara?“ 

Amy berpikir sejenak. "Ketiganya."

Si pemilik toko mengerutkan dahi. Kemudian ia mengambil sebuket bunga. "Ivy adalah lambang persahabatan."

Amy melirik heran buket yang hanya berisi daun rambat itu. "Mmm, aku mau bunga," kata Amy. 

"Ivy akan cantik jika dikombinasikan dengan beberapa mawar." Si pemilik toko memotong beberapa mawar kuning dari pot yang berada di pojok toko. "Ini untuk saudara atau temanmu. Untuk pacarmu, mungkin dia akan suka mawar putih daripada merah."

Amy hanya mengangguk. Ia tidak tahu menahu soal bunga. Sungguh. Ia hanya tahu kalau rangkaian yang dibuat si penjual itu indah tetapi sederhana. Hal yang Amy suka. 

Akhirnya gadis itu telah memiliki dua buket bunga. Walaupun dua buket bunga itu menguras uang jajannya sebulan. Harusnya ia mencari tahu harga bunga dan mulai menabung beberapa bulan lalu. 

Rupanya acara telah dimulai ketika Amy sampai di gedung pertunjukan. Ia buru-buru menunjukkan undangan pada penjaga dan duduk di kursi yang rata-rata dihuni oleh ibu-ibu dan bapak-bapak. 

Segera Amy mengeluarkan smartphone dan merekam prosesi graduation itu. Ia akan mengirimkan video itu pada Jerome melalui email. 

Sekali waktu, kepala sekolah memanggil lima orang lulusan terbaik. Amy bangga melihat kakaknya berdiri bersama empat orang lainnya di atas sana. Gadis itu juga tersenyum melihat sahabat kakaknya ada di sana. Semua orang bertepuk tangan meriah. Amy menepuk paha karena sebelah tangannya masih memegang smartphone

Usai acara, semua murid yang lulus berkumpul dengan keluarga mereka untuk berfoto dan merayakan. Amy menghampiri kakaknya. Ia memberikan buket mawar kuning dan memeluk M erat. 

"Selamat, M! Aku bangga padamu. Ayah juga pasti bangga,“ ungkap Amy tanpa melepas pelukan. 

"Terima kasih, Am." M menerima buket adiknya dengan senyum merekah. "Satu lagi untuk siapa?“ tanya M melihat Amy masih mengenggam satu buket bunga mawar putih. 

"Untuk sahabatmu." 

Lihat selengkapnya