"Apa perjuangan kita cuma sampai disini?" tanya Titi. Kedua sepatu putih itu sudah mulai basah terkena percikan gerimis.
"Ya enggaklah." Jeje mengelus rambut yang terkuncir itu dengan pelan.
"Apapun yang terjadi kita akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan!" tambah Jeje masih tersenyum dengan kepedihan di dalam kedua bola matanya.
Mata Titi mulai berkaca dan hampir saja meneteskan air mata. Tetapi, dia menahannya sekuat tenaga hingga kedua pipi chubby itu memerah. Bibir merah muda itu melebarkan senyuman. Jeje pun membalas senyuman itu.