Malam hari setelah selesai belajar, Chen Ai menyalakan komputer di kamarnya lalu mengaktifkan MSN. Ia melihat Zhao Nan juga sedang online, jadi ia pun langsung mengirimkan pesan.
07.52 p.m. Zhao Nan, apa kau ada?
Beberapa saat kemudian, Zhao Nan mengirim pesan balasan.
07.53 p.m. Ya. Ada apa?
Chen Ai menghela napas. Sebaiknya bagaimana cara memulai percakapan pesan dengan seorang laki-laki? Ia tidak terbiasa melakukan ini karena teman laki-lakinya memang tidak banyak dan ia tidak pernah begitu dekat dengan laki-laki mana pun sebelumnya. Zhao Nan adalah 'pertama'-nya dalam banyak hal. Setelah banyak berpikir, akhirnya Chen Ai memutuskan untuk langsung to the point saja.
07.54 p.m. Bisa tolong bantu mengecek soal yang kau berikan padaku tadi siang?
07.54 p.m. Tidak masalah. Kau kirimkan saja jawabanmu.
Chen Ai pun mengirimkan jawabannya. Setelah itu, ia menambahkan pesan.
07.55 p.m. Aku hanya bisa mengerjakannya sampai tahap ini. Setelah begini bagaimana?
Chen Ai memainkan mouse-nya sambil menunggu balasan dari Zhao Nan. Hingga beberapa menit kemudian, Zhao Nan masih belum membalas. Chen Ai pun keluar dari kamarnya untuk menyeduh susu. Setelah itu, ia kembali ke kamar dan mengecek MSN sebentar. Rupanya Zhao Nan masih belum menjawab. Ia pun mengambil novel di samping meja lalu membacanya di kasur.
Sesaat kemudian, bunyi notifikasi terdengar dari komputernya. Chen Ai meletakkan novelnya dan melompat bersemangat mendekati komputer.
08.12 p.m. Kau benar-benar tidak paham?
Pertanyaan ini … maksudnya apa? Memangnya murid seperti aku tidak boleh bertanya tentang pelajaran ekonomi? Pelajaran ekonomi itu susah sekali, ya! Tidak usah sombong hanya karena kau ahli di bidang itu, gerutu Chen Ai dalam hati. Namun, beberapa saat kemudian, muncul pemikiran lain di benaknya. Gosip para gadis di lapangan tadi siang terngiang kembali di kepalanya. Apakah aku sudah mengganggu?
Akhirnya, Chen Ai hanya mengirimkan balasan singkat.
08.13 p.m. Iya.
08.13 p.m. Baiklah. Kau tunggu sebentar. Aku akan menuliskan penyelesaian lengkapnya.
Zhao Nan mengirimkan jawaban pembetulan beberapa saat kemudian. Setelah itu, Chen Ai mengetik 'terima kasih' dan mengirimnya. Selesai. Setelah itu … apa? Percakapan pesan mereka berakhir sampai sini saja?
Ternyata, laki-laki itu masih lumayan ramah terhadap Chen Ai. Ia mengirimkan pesan lagi.
08.16 p.m. Tidak masalah. Bisa mengajari ranking satu kelas adalah kehormatan bagiku. (tertawa)