Heal A Heart

Jessie YiCha
Chapter #11

Bab 10

Chen Ai tidak mengerti mengapa Zhao Nan malah memberatkannya. Pria itu sudah pernah menolaknya dengan cara menyakitkan di status Weibo sembilan tahun lalu. Sekarang, mengapa pria itu mempertahankannya untuk tinggal? Chen Ai tidak tahan berada di dekat Zhao Nan lagi. Hatinya terus menerus tersakiti setiap kali pria itu menatapnya dengan santai, yang seolah berarti, "Kita adalah teman baik yang tidak mempunyai masalah. Ayo santai saja."

Bukan itu yang ada di hati Chen Ai. Chen Ai tidak menganggap hubungannya dengan Zhao Nan tidak bermasalah. Chen Ai membenci Zhao Nan karena pria itu sudah melukai harga dirinya sembilan tahun lalu. Ia menjadi semakin membenci Zhao Nan sekarang karena pria itu berpikir ia tidak bersalah atas perbuatannya waktu itu.

Hari itu, Chen Ai memasuki ruang kerjanya tanpa antusiasme sedikit pun. Jika diingat-ingat, selama lima hari belakangan, sebenarnya ini adalah pertama kalinya Chen Ai menunjukkan wajah muram sejak berangkat bekerja. Hari pertama, ia berangkat dengan harapan orang yang ditemuinya bukan Zhao Nan, teman SMA-nya. Hari kedua, ia berangkat dengan semangat bekerja yang menggebu-gebu untuk mempersiapkan pertemuan profesional dengan Zhao Nan selanjutnya. Hari ketiga, ia berangkat dengan harapan ia akan tampil profesional di depan Zhao Nan. Hari keempat, ia berharap urusannya dengan Zhao Nan akan segera berakhir dengan mengajukan surat pengunduran diri atas tugas. Tapi sekarang, Zhao Nan sudah memupuskan semua alternatif harapan Chen Ai.

Haha. Langit itu suka sekali mempermainkan harapan orang. Bukan, bukan. Tepatnya, Zhao Nan suka sekali menghancurkan hidup Chen Ai.

Chen Ai menghela napas lelah. Ia duduk di kursi putarnya yang diletakkan di belakang meja, lalu menatap kosong. Zhao Nan, kau sebenarnya mau apa?

Lamunan Chen Ai terhenti ketika wanita itu mendengar suara sepatu pria yang memasuki ruang kerjanya. Luo Wang datang. Chen Ai dan teman-teman timnya segera berdiri dan menunduk singkat. "Selamat pagi, Manajer Luo."

Luo Wang mengangkat tangannya, mengisyaratkan kepada mereka supaya tidak terlalu formal. "Selamat pagi. Aku baru saja mendapat ultimatum dari Bos Yao untuk menyuruh kalian bertiga menyiapkan materi fitur-fitur dalam website baru BeLook dan berangkat ke PickUs nanti siang. Saat ini tim content creator sedang mempersiapkan isi website-nya, dan prosesnya sudah hampir selesai. Jadi kalian harus segera menyelesaikan pembuatan website ini dengan Tuan Zhao, sehingga website BeLook dapat kembali dibuka dan sistem belanja online dapat diakses."

Yun Xiang dan Liu Nian menjawab dengan sigap. "Baik, Manajer Luo."

Sementara itu, Chen Ai hanya mengangguk lemas. Luo Wang yang melihat ekspresi itu pun menaikkan kedua alisnya. Mulutnya mengucapkan kata "kenapa?" tanpa suara. Namun, Chen Ai malah menggeleng pelan, lalu kembali duduk. Luo Wang hanya dapat menghela napas sambil tersenyum masam.

Kau selalu bercerita padaku kalau kau sedang senang. Namun, jika kondisimu seperti ini, kau selalu berkata 'tidak apa-apa'. Apa di hatimu aku hanya atasan yang cuma boleh diberi berita baik? Apa aku tidak boleh membantumu ketika kau kesulitan? batin Luo Wang. Menunggu Chen Ai kembali secara ikhlas padanya selama empat tahun lebih bukan perkara mudah. Luo Wang mengorbankan banyak waktunya untuk menemani Chen Ai, meskipun wanita itu bukan pacarnya lagi. Dulu ia tidak begitu mengerti mengapa Chen Ai meminta putus dengannya sementara wanita itu juga tidak berpaling pada pria lain. Jadi, Luo Wang memutuskan untuk menjalin hubungan baik dengan Chen Ai dengan premis ke depannya mereka akan kembali berpacaran. Namun, setelah waktu berlalu, ia mulai bertanya-tanya. Apakah semua itu mungkin terlaksana? Apakah ia benar-benar pernah singgah di hati Chen Ai sebelumnya?

Luo Wang pun meninggalkan ruangan tim public relation dengan hati suram.

***

Seusai membuat materi fitur-fitur website BeLook, Chen Ai, Yun Xiang, dan Liu Nian berangkat menuju kantor PickUs dengan taksi. Mereka tiba di kantor PickUs dan langsung memasuki ruang tamu seperti biasa. Ternyata, ada tiga orang yang sudah menunggu di ruangan itu; Zhao Nan, Zhang Huan, dan seorang wanita yang memakai tank top ketat Maniform[1] dibalut blazer hitam yang juga bermerek.

Chen Ai dan kedua temannya duduk di sofa di hadapan orang-orang itu. Pandangan Chen Ai entah kenapa terfokus pada posisi duduk wanita itu yang sangat dekat dengan Zhao Nan. Jarak di antara mereka tak sampai sejengkal. Chen Ai mengamati wajah wanita itu. Parasnya cukup cantik, umurnya kira-kira dua tahun lebih tua daripada Chen Ai. Ini wanita Zhao Nan, ya? Interaksi keduanya intens sekali.

Lihat selengkapnya