Luo Wang duduk sambil memutar-mutar kursi manajernya dengan wajah muram. Ia memikirkan banyak hal sejak pulang dari perusahaan klien tadi siang. Siapa pria yang duduk di mobil bersama Chen Ai? Apa hubungan Chen Ai dengan pria itu? Apakah itu adalah orang yang membuat Chen Ai tidak bisa jatuh cinta padanya selama ini?
Luo Wang mengembuskan napas dengan gusar. Ia meraih handphone di meja, lalu membuka aplikasi WeChat dan mengirimkan pesan pada Chen Ai.
Luo Wang: Chen Ai, malam ini kau ada waktu luang?
Luo Wang menggigit lidah sambil menunggu balasan Chen Ai. Beberapa saat kemudian, wanita itu mengirim balasan.
Chen Ai: Waktu luang, sih ada. Tapi sebenarnya aku agak capek hari ini. Ada apa, Luo Wang?
Luo Wang: Maukah kau makan malam bersamaku?
Chen Ai: Atasan mau mentraktir, ya?
Luo Wang tertawa kecil. Ia pun mengetikkan balasan.
Luo Wang: Iya. Mau tidak?
Chen Ai: Mauuu. Kalau begitu kita bertemu di mana? Kau sekarang di mana?
Luo Wang melirik jam di handphone-nya. Sudah jam 18.14 p.m. Sudah banyak karyawan yang pulang. Luo Wang tidak mengerti pasti keberadaan Chen Ai sekarang.
Luo Wang: Aku masih di kantor. Kau di mana?
Chen Ai: Waw … bagus sekali. Aku juga masih di kantor. Kita ketemuan di lobi saja, ya.
Luo Wang mengirimkan emoji tiga jari yang mengisyaratkan kata "OK". Setelah itu, ia memakai jas kerjanya yang digantung di kursi, lalu meraih handphone dan keluar dari ruangan.
***
Chen Ai merasa beruntung sekali karena bisa menikmati makan malam gratis hari itu. Ia bisa mendapat teman makan sekaligus menghemat pengeluaran. Jadi, begitu ia dan Luo Wang telah memastikan tempat bertemu, wanita itu segera menyambar tasnya dan ke lua ruangan, lalu memasuki lift dan memencet tombol menuju lantai dasar.