Heal A Heart

Jessie YiCha
Chapter #18

Bab 17

Sejak sistem website diperbaiki beberapa hari lalu, penjualan produk di BeLook meningkat drastis. Tampilan website yang segar dan responsif serta banyaknya Promo Spesial Peluncuran Webiste Baru yang ditawarkan menarik banyak perhatian orang. Semua direktur dan pemegang saham sangat gembira dengan kabar ini, termasuk Bos Yao.

Pagi itu, Bos Yao mengirim pesan ke grup WeChat untuk mengundang timnya makan malam bersama dan memesan KTV VIP Room. Semua orang sangat bersemangat menyambut undangan itu.

Dengan senang hati, Chen Ai membantu memesan meja untuk lima belas orang di Dongchang Restaurant dan ruang VIP di Haoledi Karaoke. Setelah itu, ia menelepon Zhao Nan melalui telepon kantor dan menyampaikan pesan Bos Yao untuk mengajak pria itu bersenang-senang bersama.

"Ooo … begitu. OK, jam segitu, ya? Baiklah, sudah kucatat. Terima kasih undangannya. Aku akan datang," ujar Zhao Nan ringan.

"OK," sahut Chen Ai singkat.

"Omong-omong, mengapa menelepon dengan telepon kantor? Kau bukannya sudah menyimpan kontak WeChat-ku?"

"Karena ini urusan kantor. Aku hanya akan menghubungimu lewat WeChat kalau aku punya urusan pribadi denganmu. Sudah, ya. Bye. Aku mau lanjut bekerja," ujar Chen Ai cepat, lalu menutup telepon. Setelah itu, ia menyunggingkan senyum tipis. Entah mengapa, akhir-akhir ini berbicara dengan Zhao Nan selalu dapat memperbaiki suasana hati Chen Ai.

Sepulang kerja, Bos Yao dan timnya langsung berangkat ke kawasan Pudong dekat Shanghai Tower untuk makan malam terlebih dahulu. Kebanyakan dari mereka naik taksi bersama, tetapi sebagian lainnya naik membawa mobil pribadi. Chen Ai sebenarnya ingin bergabung di taksi dengan rekan-rekannya kali ini, tetapi ternyata Luo Wang naik mobilnya sendiri. Chen Ai biasanya selalu ikut dengan Luo Wang. Jika ia tidak ingin naik mobil bersama Luo Wang, takutnya pria itu akan berprasangka yang aneh-aneh. Akhirnya, Chen Ai memutuskan untuk ikut saja dengan Luo Wang.

Perjalanan dari BeLook ke Area Pudong hanya memakan waktu sekitar dua puluh menit. Langit sudah agak gelap saat itu dan bulan mulai terlihat samar-samar. Mobil-mobil karyawan BeLook parkir bersebelahan, sementara taksi-taksi langsung melesat melewati Area Pudong.

Chen Ai melihat ke sekeliling untuk mencari Zhao Nan. Ia sebenarnya di mana? Sudah sampai atau belum? Chen Ai buru-buru menyalakan handphone-nya dan mengecek WeChat. Kemudian, ia mengirimkan pesan pada Zhao Nan.

Chen Ai: Kau di mana? Sudah sampai di Area Pudong? Kami sudah sampai. Kita akan makan di Dongchang Restaurant, jangan tersesat.

Chen Ai mematikan handphone kembali, lalu memasukkannya ke dalam tas. Namun, sebelum ia benar-benar meletakkan handphone, benda itu bergetar lagi. Ia pun mengeceknya sebentar.

Zhao Nan: Aku baru sampai. Kalian yang sedang berkumpul di lapangan parkir itu, ya?

Chen Ai segera mendongak dan menoleh untuk mencari mobil abu-abu milik Zhao Nan. Beberapa saat kemudian, sudut matanya menangkap puncak kepala Zhao Nan menyembul dari jendela sebuah mobil. Pria itu melambai dengan riang ke arahnya. Chen Ai menyunggingkan senyum tipis.

Chen Ai ingin langsung menghampiri Zhao Nan, tetapi sepertinya ia tidak bisa pergi begitu saja. Ia melihat orang-orang di sekelilingnya yang sedang mendiskusikan letak persis Dongchang Restaurant dengan GPS. Ia akhirnya menepuk lengan Luo Wang, lalu berkata cepat, "Aku izin ke sana sebentar, ya. Setelah itu aku akan kembali."

Lihat selengkapnya