Cap Go Meh sudah berakhir kemarin. Chen Ai sudah memesan tiket kereta dan ia akan berangkat ke Shanghai hari ini. Setelah selesai mengemasi barangnya di kopor, ia melirik jam dinding. Waktu keberangkatan keretanya masih dua jam lagi, jadi Chen Ai duduk sebentar di kasurnya dan mengecek handphone. Ia membuka WeChat, lalu membaca ulang chat-nya dengan Zhao Nan kemarin siang.
Zhao Nan: Chen Ai, kau berangkat dengan kereta jam berapa? Duduk di kursi nomor berapa?
Chen Ai: Aku berangkat jam 08.00 a.m gerbong nomor tiga. Soal nomor tempat duduk, aku tidak mau memberitahumu, kau juga tidak boleh meretas. Pokoknya aku tidak mau duduk di sebelahmu.
Zhao Nan: OK.
Chen Ai tidak tahu apa yang dipikirkan Zhao Nan ketika mengetikkan kata "OK". Namun, dalam hati, ia berharap Zhao Nan menyiapkan kejutan lain.
Ia mengembuskan napas sambil tersenyum senang. Ia meletakkan handphone-nya di bufet dan menghadap ke meja rias. Ia merapikan tatanan rambutnya, lalu membubuhkan bedak tipis di wajah. Beberapa saat kemudian, handphone-nya bergetar. Ia pun mengambil benda itu dan mengecek pesan masuk.
Zhao Nan: Selamat pagi, Chen Ai. Semoga kau bahagia hari ini. Aku akan sampai di depan rumahmu lima belas menit lagi. Kita akan berangkat ke stasiun bersama.
Chen Ai langsung mengirim pesan "OK", lalu berjalan cepat keluar dari kamar sambil menyeret kopor. Ia duduk di samping orang tuanya yang sedang menonton TV di sofa ruang keluarga.
"Ma, Pa, aku berangkat sebentar lagi," ujar Chen Ai tenang.
"Baiklah. Di Shanghai jangan terlalu lelah bekerja. Jangan sampai kantung matamu menghitam. Di kantor jangan fokus berlebihan, perhatikan sekeliling juga. Kalau ada orang yang kelihatannya mapan dan akrab denganmu, tidak ada salahnya berpacaran dengannya," tutur ibunya sambil masih menonton televisi.
Chen Ai mencebik, tetapi akhirnya mengangguk patuh. Ia pun menemani orang tuanya menonton siaran berita pagi itu hingga Zhao Nan akhirnya datang menjemput. Begitu Zhao Nan tiba, Chen Ai memeluk kedua orang tuanya singkat, lalu masuk ke taksi. Ia pun berjalan menuju stasiun Wuhan.
Sesampainya di stasiun, Chen Ai dan Zhao Nan segera menyerahkan boarding pass ke petugas dan memasuki gerbong kereta. Chen Ai duduk di kursi kereta sesuai dengan nomor yang tertera di tiketnya. Kursi di sebelah Chen Ai masih kosong, jadi Zhao Nan duduk di sebelah Chen Ai.