Heal A Heart

Jessie YiCha
Chapter #25

Bab 24

Setelah libur festival musim semi, kegiatan di kantor BeLook ternyata sibuk sekali. Divisi make-up menyiapkan sepaket rangkaian facial treatment edisi musim panas yang akan diluncurkan pada akhir musim semi nanti, sekitar satu setengah bulan lagi. Semua orang di BeLook bekerja keras.

Departemen produksi dan kreatif adalah bagian yang paling sibuk dalam hal ini. Mereka menyiapkan segala sesuatu mengenai produk, mulai dari material, uji coba, kemasan, dan lain-lain. Tapi itu bukan berarti departemen lain tidak sibuk. Departemen content creator membuat banyak banner dan posting-an pra-launching di website dan media sosial BeLook. Departemen pemasaran merancang sistem promosi sedemikian rupa. Para marketer mencari klien dan membuat konsep pemasaran, sementara tim-tim public relation sibuk mencari mitra dan sponsor. Semua orang mengambil jam lembur dan lupa waktu, bahkan saat akhir pekan.

Hari Jum'at sekitar pukul 07.30 p.m., Chen Ai yang baru saja kembali ke ruangan kerjanya di BeLook mengecek handphone. Ia baru saja menyelesaikan urusannya di kantor perusahaan mitra dan sangat lelah sekarang. Ia ingin segera pulang ke apartemen dan beristirahat, tetapi masih ada teks copy writing yang harus disiapkannya sebelum mengunjungi perusahaan sponsor lagi hari Senin besok. Jadi, Chen Ai merebahkan diri di kursi putarnya, lalu mengaktifkan handphone sambil menunggu komputer menyala.

Suasana di kantor BeLook masih sangat produktif saat itu. Semua lampu masih menyala dan setiap ruang memiliki setidaknya satu orang yang masih berkerja. Jadi, Chen Ai merasa agak sungkan bila membuka handphone terlalu lama. Ia pun membuka WeChat sebentar, melewatkan semua pembahasan grup, dan membaca pesan-pesan privat dan memberi jawaban singkat. Saat layar handphone menampilkan laman chat-nya dengan Zhao Nan, Chen Ai menyunggingkan senyum tipis. Pria itu mengirimkan pesan singkat.

Zhao Nan: Besok Sabtu malam jadi bertemu di Restoran Beef and Liberty?

Chen Ai mengangkat kedua ujung bibirnya lebih tinggi lagi. Zhao Nan mengajakku makan malam lagi, pikirnya senang. Setelah itu, ia mengirimkan pesan singkat "OK" dan berkutat dengan komputer di hadapannya.

***

Pekerjaan di kantor BeLook masih sangat sibuk hari-hari selanjutnya. Hari Sabtu pekan itu, Chen Ai dan teman-teman setimnya mengunjungi perusahaan periklanan besar untuk dijadikan sponsor dalam peluncuran produk BeLook musim panas nanti. Setelah membicarakan hal tersebut panjang lebar, akhirnya tim Chen Ai berhasil mendapatkan tanda tangan kontrak dengan direktur perusahaan itu.

Malam harinya, seluruh anggota tim Chen Ai sudah sangat lelah. Liu Nian langsung izin pulang karena ada kerabat jauhnya yang ingin mengunjunginya Shanghai. Meskipun Imlek sudah berakhir beberapa hari yang lalu, tetapi tetap saja ada orang yang suka memperpanjang libur. Akhirnya, Chen Ai mengizinkan temannya untuk pulang terlebih dahulu. Sementara itu, ia dan Yun Xiang bertahan sebentar di kantor. Chen Ai merapikan file-file di komputer dan kertas-kertas kontrak, sementara Yun Xiang menyerahkan kertas-kertas yang sudah disusun rapi ke ruangan Bos Yao di lantai delapan.

Beberapa saat kemudian, Yun Xiang kembali ke ruangannya dan menghampiri Chen Ai. "Chen Ai, Bos Yao bilang malam ini kita ada rapat dadakan. Ada beberapa perusahaan mitra incaran yang tidak berhasil didapatkan oleh tim lain. Jadi akan ada perubahan konsep pemasaran. Bos Yao ingin membahas hal ini secepatnya. Semua karyawan dari departemen pemasaran yang masih tinggal harus hadir di rapat ini," jelas Yun Xiang cepat.

Chen Ai mengangguk. "Jam berapa?"

"Jam 07.00 p.m. di ruang rapat 604."

"Baiklah. Aku akan selesai sebentar lagi. Kau jalan dulu saja, Yun Xiang." Chen Ai melambaikan tangan pada temannya itu, lalu lanjut membereskan berkas-berkas dalam map. Setelah selesai, jam dinding di ruangannya menunjukkan pukul 06.54. Ia mengambil handphone di laci mejanya, berniat mengecek jadwal lainnya sebentar. Namun, ternyata baterai handphone-nya sudah habis total. Chen Ai pun memasukkan kembali handphone-nya, lalu berjalan menuju ruang rapat 604.

***

Chen Ai bangun pukul 08.00 a.m. hari Minggu itu. Belakangan ini, ia jarang sekali mendapat waktu tidur yang panjang karena banyaknya pekerjaan yang menumpuk. Jadi, hari Minggu adalah waktu yang paling baik untuk beristirahat.

Chen Ai turun dari kasur, lalu menyalakan handphone yang baterainya baru saja penuh. Ia mengecek WeChat dan membuka pesan-pesan yang masuk. Notifikasi dari laman panggilan langsung mencuri perhatiannya.

Zhao Nan, 12 panggilan tak terjawab.

Chen Ai menaikkan kedua alis. Apakah begitu mendesak? Ia pun membuka laman chat dengan Zhao Nan. Pria itu mengirimkan banyak pesan yang semuanya diakhiri dengan tanda tanya, kecuali pesan terakhir. Chen Ai menggulir layar handphone dengan cepat.

Zhao Nan: Chen Ai, aku mau berangkat ke Restoran Beef and Liberty. Kau di mana sekarang? Apa perlu kujemput?

Lihat selengkapnya