Setelah meninggalkan Chen Ai di Xuhui Riverside Park, Zhao Nan langsung pulang ke apartemennya. Wajahnya selalu murung sepanjang perjalanan, bahkan sampai di apartemen. Resepsionis di lobi yang sangat ramah bahkan sampai takut menanyakan kabarnya.
Sesampainya di kamar apartemen, Zhao Nan langsung merebahkan diri di sofa. Sebenarnya, hatinya merasa tidak enak juga. Ia telah meninggalkan Chen Ai di taman yang ramai dan membiarkan wanita itu pulang sendiri. Itu perlakuan yang tidak pantas. Namun, ia benar-benar kehilangan kontrol tadi. Ia benar-benar kesal karena Chen Ai melupakan janjinya begitu saja.
Kemarin siang, bos di PickUs tiba-tiba menawarkan proyek besar untuk perusahaan di Korea Selatan kepada tim Zhao Nan, tetapi pertemuan pertamanya harus langsung dihadiri hari itu juga pukul 07.00 p.m. Zhao Nan ingat bahwa ia ada janji dengan Chen Ai dan ia sangat menunggu jawaban wanita itu, oleh karena itu ia menolak tawaran besar tersebut.
Zhao Nan tidak keberatan jika harus proyek besar yang tiba-tiba ditawarkan padanya itu, asalkan Chen Ai bisa datang menemuinya dan memberikan jawaban yang memuaskan. Karena ia tahu, Chen Ai juga tak kalah penting dari proyek tersebut. Wanita itu juga merupakan bagian dari masa depannya. Namun, yang membuat Zhao Nan kesal setengah mati adalah ketika Chen Ai malah melupakan janji mereka.
Zhao Nan memijat pangkal tulang atas hidungnya dengan jari. Sebenarnya, bagaimana ia harus bersikap? Wanita itu terlihat bersungguh-sungguh saat meminta maaf tadi. Namun, semalam wanita itu juga bersungguh-sungguh tidak datang. Zhao Nan telah kehilangan dua hal yang sangat penting baginya; jawaban Chen Ai dan proyek pembuatan website untuk perusahaan di Korea Selatan. Ia masih belum bisa mengikhlaskan semuanya begitu saja.
Beberapa saat kemudian, handphone di saku Zhao Nan bergetar. Pria itu segera mengambil handphone-nya, lalu mengusap layar. Ada panggilan dari Zhang Huan. Ia pun menekan ikon telepon berwarna hijau.
"Halo," ucap Zhao Nan malas.
"Halo, Zhao Ge. Apa kabar? Kita sekarang sudah melewatkan proyek besar. Bagaimana dengan kisah cinta pribadimu sendiri, Zhao Ge?"
Zhao Nan mendengkus kesal. Ternyata anak itu hanya menelepon untuk mengejeknya. Ia berdeham, lalu berkata datar, "Chen Ai tidak datang semalam."