Garin kembali ke apartementnya setelah mengantarkan Nayla. Garin menyadari bahwa drinya memang benar-benar kacau di malam kemarin, anehnya Garin tidak ragu memperlihatkan kekacauannya pada seseorang yang belum lama Ia kenal, seperti Nayla. Nadine adalah mantan kekasihnya yang begitu saja pergi meninggalkan Garin tanpa adanya alasan dan menghilang. Meskipun begitu, Garin masih mencintai Nadine dan tetap mencari keberadaannya.
Sebab Garin menjadi kacau di villa, karena Ia menemukan keberadaan Nadine, bukan bahagia yang Ia dapat melainkan kekecewaan. Garin menemukan keberadaan Nadine melalui seseorang dan seseorang itulah yang memberikan berbagai informasi mengenai Nadine pada Garin, termasuk bahwa Nadine sedang bersama orang lain.
Garin mengeluarkan foto Nadine yang sedang bersama pria lain dari saku jasnya. Tanpa berfikir panjang, Garin merobek foto dan meembuangnya ke tempat sampah. Entah apa yang difikirkan oleh Garin ketika merobek foto itu, yang jelas kekecewaannya tidak bisa disangkal oleh siapapun.
˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜ ˜
Malampun tiba, Nayla mengajak Arin untuk makan malam bersama di restoran yang menyajikan berbagai jenis makanan tradisional. Suasana restoran yang nyaman, dengan lampu-lampu neon yang berwarna kuning ditambah banyaknya lampu warna-warni, dan ada musik daerah yang mengisi setiap ruang di restoran ini. Sungguh indah.
“Jadi, apa yang kalian lakukan kemarin malam di villa?” tanya Arin menggoda Nayla
Nayla berdecak kesal pada Arin “Apa sih rin..”