Terkadang aku terlihat begitu murung hingga lupa bahwa aku masih bernapas.
Orang-orang berpikir aku adalah orang yang memiliki kehidupan enak, atau sempurna. Dan itu tidak benar, ada hal yang membuatku merasa tidak sempurna dan masih ada kekurangan. Terkadang aku enggan mengucapkanya. Aku sadar kalau aku juga manusia biasa dalam berbagai cara. Kurasa, aku melihat dunia dengan cara yang berbeda dari orang lain.
Aku tersesat dalam labirin gelap. Di mana terdapat banyak jalan buntu. Tak ada yang harus ku lakukan. Satu-satunya menunggu pagi. Namun, setiap pagi yang menghampiri tidak dapat menunjukkan jalan terang. Karena, cahaya itu sudah lama redup dan tak akan bersinar kembali. Waktu terus berputar, aku juga berputar dalam putaran komidi putar. Terjebak dalam pusaran hingga menusuk ke dalam jurang. Musim hujan yang cerah berubah menjadi musim panas yang pedih. Tetes air hujan tak terbendung, hingga membanjiri taman bunga.
Burung elang bernyanyi dengan suara merdunya, sekarang elang itu berubah menjadi kenari yang tinggal di dalam sangkar. Suara-suara yang lantang kini ia meringkik dalam kurungan dimakan oleh tenggorokannya sendiri. Terlintas untuk mengakhiri waktu ini. Tak sanggup menahan derasnya air hujan. Tak ada yang tahu cara untuk mengatasinya. Hanya ada satu cara untuk menghentikannya, yaitu terjun ke dalam jurang.