Blurb
Selain menghadapi kedua kakak laki-laki yang selalu mengawasi gerak geriknya, Aira juga disibukkan oleh kehadiran Keenan yang terus mengganggu kesehariannya. Begitu pun ketika hati menggugah Aira untuk mendekati kakak kelas bernama Sean, Keenan seolah mendesak untuk menjauhkan. Namun, eksistensi Keenan yang selalu tepat di waktu gadis itu membutuhkan bantuan, tak ayal membuatnya bergelut dengan emosi dan juga pikiran.
Belum lagi perkara penyakit yang diderita. Fisik Aira lemah. Dia tidak ingin menopang lebih banyak beban di kepala dengan segala suara dan perlakuan yang didominasi oleh Keenan.
Meski begitu, mungkinkah Aira tetap berpegang teguh menjatuhkan hati pada Sean sepanjang waktu? Atau menyerah pada Keenan dan membiarkan dia mengatur ulang perasaannya?