GADIS berambut pirang itu sedang sibuk merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja. Sementara anak-anak tengah berlarian ke sana kemari mengganggu aktivitasnya. Beberapa anak menabraknya hingga buku-buku yang sudah dia tata rapi menjadi berserakan kembali. Namun sedikitpun gadis tak menunjukkan sikap marah, justru dia tersenyum hangat pada anak-anak itu.
Seorang wanita paruh baya yang juga berambut pirang namun agak bergelombang datang menghampiri Hannah. Ya, namanya Hannah. Wanita itu menarik garis lengkung tipis di bibirnya. Penampilan wanita itu tampak kesual dengan gaun berwarna krem sepanjang lutut dipadukan dengan sweater berwarna hitam.
“Hai, Hannah. Apa kabarmu, Nak?”
“Hai, Emily. Seperti yang kau lihat. Aku sangat baik,” sahut Hannah tersenyum sembari meletakkan buku-buku pada rak berwarna putih yang terdapat di sudut ruangan.
Hannah kembali memungut beberapa buku yang masih tergeletak di atas meja, lalu menaruhnya di rak. Setelah pekerjaannya benar-benar selesai, dia meneriaki anak-anak itu untuk kembali ke kamar masing-masih, karena waktu sudah malam. Tak lupa gadis itu berpesan agar mereka mencuci kaki serta tangan dan menggosok gigi dahulu sebelum tidur.