Malam sudah larut, aku masih membuka mata memikirkan berbagai kemungkinan yang ada. Berandai-andai apa yang terjadi jika aku tak memilih jalan sebelumnya. Lagu sendu tak kalah menemaniku yang tengah merindu.
Buliran air mata mengalir, ku usap perlahan namun kembali jatuh tak bisa ku tahan. Bayangan dirinya berputar-putar menyesakkan dada. Ingin lupa tapi tak bisa.
Ku hitung dalam hati sudah berapa lama ku lalui malam seperti ini. Menangisi seseorang yang bahkan tak memikirkan keberadaanku. Menanyakan keadaannya meski tau ia baik-baik saja. Aku saja yang tak sebaik sebelum mengalami patah hati ini.